FBI Selidiki Ancaman Untuk Keluarga Glazer

Loading

Spanduk kecaman terhadap keluarga Glazer dari fans United

Spanduk kecaman terhadap keluarga Glazer dari fans United

MANCHESTER, (tubasmedia.com) – FBI menyelidiki ancaman kekerasan yang dilakukan terhadap Malcolm Glazer dan keluarganya menjelang mereka memperoleh kepemilikan Manchester United, menurut dokumen yang baru dirilis.

Glazer yang pada 2005 silam mengambil alih klub Liga Premier Manchester United, saat itu ditentang keras oleh fans, meninggal pada bulan Mei di usia 85.

FBI merilis lebih dari 120 halaman catatan yang sebagian telah dihapus, termasuk rincian tentang panggilan ancaman dari telepon dan email, sebagai tanggapan atas permintaan Freedom of Information Act dari Associated Press.

Glazer sudah dimiliki klub NFL Tampa Bay Buccaneers selama satu dekade ketika ia mengakuisisi United dalam leveraged buyout senilai kira-kira 800 juta poundsterling. Fans United yang menentang kepemilikan asing mengecam langkah itu, karena takut bahwa Glazer akan menjual stadion, menaikkan harga tiket dan membebani klub dengan utang.

Pada saat itu, beberapa pendukung fanatik United membakar patung yang menyerupai Glazer, mendesak pendukung lain untuk mengenakan pakaian hitam dan mengibarkan bendera hitam, dan menyerukan boikot sponsor klub. Polisi Inggris juga mengatakan mereka sedang menyelidiki ancaman dari sebuah kelompok penggemar militan.

Pada tanggal 12 Mei 2005, hari dimana Glazer menjadi pemegang saham mayoritas, seorang laki-laki dengan aksen Inggris menelepon markas Buccaneers, mengajukan banyak pertanyaan tentang Buccaneers dan mengakhiri panggilan dengan mengatakan ia berharap Glazer sudah mati, menurut catatan laporan FBI tentang ancaman yang diterima Glazer.

Beberapa jam kemudian, kembali seorang penelepon laki-laki berbicara dengan aksen Inggris mengidentifikasi dirinya sebagai anggota dari Manchester United Action Group dan memperingatkan bahwa keluarga Glazer akan berada dalam bahaya kecuali Glazer mundur dari tawaran pengambilalihan.

Panggilan lain datang dihari berikutnya, dengan pria yang mengatakan ia adalah orang yang sama yang telah disebut sebelumnya dan bertanya, “Apakah anda ingat saya?” Penelepon itu mengatakan ia tahu orang-orang yang “siap untuk mengambil tindakan terhadap Glazer,” dan terhadap orang lain yang namanya dihapus dari dokumen.

Penelepon itu mengatakan, “Saya member anda peringatan lain” dan menetapkan batas waktu untuk Glazer untuk meninggalkan tawaran pengambilalihan.

FBI mengeluarkan panggilan dari pengadilan sebagai bagian dari penyelidikan, tapi catatan menunjukkan bahwa kasus itu ditutup tanpa penuntutan karena pemerintah tidak bisa meyakinkan untuk mengidentifikasi sumber ancaman. (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS