Evakuasi Air Asia QZ 8501 Dilanjutkan
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pencarian dan evakuasi korban musibah pesawat Air Asia QZ 8501 dilanjutkan, Rabu (31/12/2014). Tim Gabungan Basarnas bergerak di sekitar lokasi ditemukannya jenazah penumpang dan serpihan pesawat jenis Airbus A320 itu di perairan laut Tanjung Bun, Kalimantan Tengah.
Pesawat milik maskapai penerbangan Air Asia itu membawa 162 orang terdiri atas, 155 penumpang dan 7 awak kabin. Pada pencarian dan evakuasi, Selasa (30/12), ditemukan enam jenazah. Dilaporkan, Rabu pagi ditemukan 3 lagi jenazah. Pencarian besar-besaran berlangsung hari ini. Menurut informasi, semua jenazah dibawa ke Posko Utama di Pangkalan Bun dan selanjutnya diterbangkan ke Surabaya.
Pesawat itu hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi pukul 06.17 WIB dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura. Laporan sebelumnya menyebutkan, pesawat itu “lost contact” pada posisi antara Tanjung Pandan (Bangka Belitung) dan Pontianak (Kalimantan Barat).
Berikut ini kronologi pencarian dan penemuan jenazah serta serpihan pesawat, sepanjang Selasa atau hari ketiga QZ 8501 hilang kontak, yang dikutip dari laman Basarnas, Rabu.
Pukul 07.00 WIB, TNI-AD menggunakan sea rider KMC dari Bekangdam XII/TPR dan 3 buah kapal nelayan dengan personel 80 orang dibagi menjadi 2 rute. 1. Pimpinan Dandim, pantai Kubu – Teluk Pulai- Sungai Buluh Besar – Sungai Buluh Kecil- Gosong- Sungai Cabang – Laut Senggora. 2. Pimpinan Dan Denbekang XII/TPR, Pantai Kubu – Laut Senggora.
Pukul 08.45, informasi dari Putra Jaya bahwa KD (kapal Diraja) Pahang dan KD Lekir sudah berada di area pencarian I dan II. KD Lekiu hari ini tidak mengadakan searching di area XI dan direncanakan besok akan membantu pencarian.
Pukul 09.00, Heli Dauphin berangkat menuju lokasi yang diperkirakan lokasi dentuman dengan rute Tanjung Putting – Pantai Kubu.
Pukul 08.05, KN (Kapal Negara) Purworejo bergerak pada posisi 00 53 04 S – 104 22 00 E
Pukul 10.15, info dari Andrew Marbel, Kedutaan Besar AS kapal USS Sampson berada 100 mil utara Belitung, memohon arahan untuk membantu pencarian.
Pukul 11.19, USS Sampson bisa memasuki search area XI.
Pukul 10.00, pesawat 295 AU menemukan benda warna putih pada posisi 3 46 50 LS – 110 29 27 BT. KEI Bung Tomo menuju sasaran.
Pukul 11.00, pesawat C-130 Hercules TNI AU menemukan lempengan logam di posisi 03 50 43,8 S – 110 29 21,8 E.
Pukul 12.40, Hercules TNI AU menemukan objek seperti pesawat terbalik pada posisi 3 54 48 S – 110 31 4 E
Pukul 13.25, akan dilaksanakan pengambilan dokumentasi foto melalui heli. Selanjutnya Heli Dauphin Basarnas dan Heli Puma AU melaksanakan pemantauan ke sasaran dan melihat jasad dan serpihan-serpihan.
Pukul 13.50, KRI Bung Tomo melihat benda yang diduga pintu emergency.
Pukul 14.00, KRI Bung Tomo mengevakuasi serpihan yang berupa emergency exit equipment warna abu-abu perak beserta tabung oksigen tertulis untuk 40 personel. Selanjutnya KRI Bung Tomo mengevakuasi kabin penumpang. Saat itu ombak ±2 m angin arah barat 20 knot. Helikopter BO 105 NV412 membawa “emergency exit” ke Lanud Pangkalan Bun.
Pukul 15.24, menerima email dari MT Kartika Segara bahwa mendapat informasi dari MV APJ Shirin pada posisi 03 52.80 S – 110 32.48 E melihat tas atau bagasi yang diduga dari pesawat Air Asia.
Pukul 15.30, pesawat CN 235 (P-860) take off dari Pangkal Pinang menuju Pangkalan Bun, membawa Deputi bidang Potensi Basarnas Marsekal Muda Sunarbowo Sandi dan staf operasi Basarnas, 5 wartawan dan 5 orang Kopaska TNI AL.
Pukul 17.00, 2 jenazah wanita ditemukan dan dibawa oleh KRI Bung Tomo.
Pukul 17.30, 1 jenazah pria ditemukan dan dibawa oleh KRI Bung Tomo.
Pukul 19.48, KN 224 Jakarta berada di posisi 03 39 665 S – 110 47 353 E, diperintahkan untuk lego jangkar di Teluk Kumai.
Pukul 19.50, KN 214 Pontianak beserta RIB Pontianak bersandar di Pulau Selam, direncanakan jika cuaca mendukung pukul 03.00 akan menuju LKP. (ril/ender)