Bangun Gerai Penjual Produk Indonesia

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Meningkatnya penggunaan produksi dalam negeri di Indonesia akan dapat merangsang investasi di sektor industri dalam negeri. Pada gilirannya industri yang berkembang juga kembali akan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, dan demikian seterusnya.

Hal itu pernah dikatakan Drs Fauzi Azis, Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Pemasaran dan P3DN dalan suatu seminar nasional tentang industri kecil dan menengah.

“Badan peningkatan penggunaan produk dalam negeri itu harus merangsang peningkatan investasi di sektor industri, penggunaan produk oleh masyarakat, juga merangsang untuk bertumbuhnya kewirausahaan industri dan bisnis. Dengan demikian, pertumbuhan industri itu juga akan membangun basis indsutri yang berorientasi ekspor, serta merangsang wisata belanja bagi turis asing dan domestik,” katanya.

Menurut data terakhir, Indonesia adalah captive market bernilai sampai Rp 7.182,8 triliun. Jumlah itu belum termasuk angka belanja operasional BUMN/BUMD, swasta dan belanja daerah. Pasar yang besar itu harus dimanfaatkan dengan baik. Akhirnya pasar raksasa itu direbut banyak pihak luar, katanya.

Johnny Manoch, seorang konsumen di pusat perbelanjaan mengatakan, produksi dalam negeri kita saat ini sedang mendapat saingan yang keras dari luar negeri. Sebagai contoh, ada satu item di pusat perbelanjaan wralaba luar negeri, yaitu sabut serbaguna yang isinya 5 pieces dengan harga Rp 4.990 buatan China, atau celemek yang cukup bagus dengan motif kembang-kembang seharga Rp 9.990 yang susah disaingi produk dalam negeri.

“Konsumen di Indonesia masih melihat harga yang murah, tidak peduli buatan luar atau dalam negeri. Nah industri dalam negeri harus mampu bersaing dalam hal harga,” katanya kepada TubasMediaa.Com pekan lalu.

Johnny yang sudah berpengalaman dalam pemasaran itu, sangat hapal dengan perilaku konsumen Indonesia. Sebab itu, katanya, kalau mau bersaing dengan produk dari luar, harus mampu bersaing dalam harga.

Untuk itu, Drs Fauzi Azis berpendapat, di sini perlu campur tangan pemerintah untuk mengatasi kelambatan pertumbuhan ekonomi dan pemerintah perlu mengoptimalkan belanjanya yang akan meningkatkan permintaan dan mendorong investasi swasta.

Dengan demikian, katanya, akan tercipta lapangan kerja baru, pengangguran dikurangi, dan ini sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.

Sebab itu, katanya, perlu dibangun banyak gerai yang menjual khusus produk Indonesia (Made in Indonesia).

“Gerai itu khusus untuk produk Indonesia, kalau perlu bebas pajak bagi siapa pun yang belanja di sana,” katanya. Mungkin hal itu dapat menciptakan persaingan harga, karena tidak dikenakan pajak alias harga lebih murah demi penggunaan produk dalam negeri. (apul)

CATEGORIES
TAGS