Atasi Banjir Harus Secara Komprehensif

Loading

Laporan : Yusron

Ilustrasi

Ilustrasi

MALANG, (Tubas) – Mengatasi banjir tidak cukup dilakukan oleh satu pihak saja. Semua elemen, termasuk masyarakat pun berkewajiban mengatasi masalah ini secara bersama-sama. Begitu pula pola penanganannya harus dilakukan secara menyeluruh dan sinergis.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang Ir Hadi Santoso mengatakan, mengatasi banjir memang harus dilakukan secara komprehensif. Konsep programnya harus terpadu dan terencana.

Salah satu konsep mengatasi banjir mengacu pada daerah pengaliran sungai (DPS) yang sudah dibuat DPU. Ada lima DPS, yakni Sungai Amprong, Sungai Bango, Sungai Brantas, Sungai Metro, dan Sungai Sukun. DPS ini sangat penting karena pola aliran air sebenarnya mengikuti kelima DPS tersebut.

Karena sistem kerja DPU berorientasi program, berbagai program pun sudah digagas. Mulai program jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. “Program jangka pendek misalnya, normalisasi saluran air seperti pengerukan sedimentasi hingga pembuatan sudetan,” kata Sony, sapaan akrabnya. Sedangkan jangka panjang yakni merevitalisasi saluran drainase di kota pariwisata ini.

Dia menjelaskan, berbagai upaya konkret telah dituntaskan dan terus dilakukan. Pada tahun anggaran 2010, misalnya, sejumlah program untuk mengatasi banjir telah tuntas dilakukan dan efektif mengatasi banjir. Jalan Kawi contoh konkretnya. Begitu program saluran drainase lengkap dengan ram besinya tuntas, kini tak ada lagi genangan air di Jalan Kawi, Jalan Ijen, dan kawasan Taman Slamet.

Saluran drainase di Jalan Kawi yang baru selesai dibangun dan telah berfungsi mengatasi genangan air itu berukuran 90 cm dengan kedalaman 1 meter. Sebelumnya, saluran air ini hanya memiliki lebar 30 cm. Itu pun masih ditambah material yang menyebabkan sedimentasi. Saluran drainase Jalan Kawi itu menyatu dengan ram besi berkonstruksi beton. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS