“Asal Waton Nyambut Gawe”

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

DALAM bahasa Indonesia maksudnya adalah asal bekerja (waton nyambut gawe). Inilah sekilas gambaran tentang cara kerja pemerintah dalam menyikapi berbagai masalah, akhir-akhir ini. Sebentar ngomong soal debottlenecking, habis itu menguap begitu saja. Hasilnya tidak ada, dan tetap saja di sana-sini terjadi bottlenecking yang makin tambah parah.

Jelang masa akhir tugas kabinet, tak ada hujan dan tak ada angin pemerintah ujug-ujug mau membangun soyabeen estate dengan menyediakan sejuta hektare lahan untuk keperluan itu di Kalimantan.

Karena ancaman defisit neraca transaksi berjalan, maka dengan semangat tutup tahun periode Kabinet Indonesia Bersatu Kedua pada tahun 2014 sibuk mengeluarkan paket kebijakan investasi, yang intinya mengundang investor asing masuk dan menanamkan modalnya di Indonesia.

Bea-masuk bus untuk Transjakarta dan kedelai ditetapkan menjadi 0%, padahal di lain pihak pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri dan swasembada kedelai serta bahan pangan lainnya. Kerjanya prental-prentil seperti layaknya bengkel sepeda/sepeda motor.Yang penting kegiatan ekonomi tidak mandeg meskipun harus dibayar mahal ongkosnya, karena high cost.

Target dipasang, soal tercapai atau tidak urusan belakang. Inilah sekilas pandang suasana kebatinan dengan semangat waton nyambut gawe. Kalau ketemu di forum internasional seperti di ASEAN, APEC atau G-20 hanya dipakai sebagai panggung “orasi”. Bicara ngalor-ngidul tentang ekonomi, tentang pentingnya daya saing dan lingkungan hidup di forum-forum itu.

Namun, ketika sudah makin dekat akan diimplementasikannya berbagai perjanjian kerja sama internasional, seperti MEA, pada tahun 2015, nyatanya banyak hal yang belum dikerjakan sebagai pekerjaan rumah. Semua meradang dan mengatakan Indonesia belum siap.

Lagi-lagi kenyataan yang seperti itu terjadi, karena para pengambil kebijakan negara di republik ini bekerja asal nyambut gawe. Tidak serius apalagi fokus, sehingga maklum saja tidak ada legacy yang bisa dibanggakan. Prestasinya sulit diukur, karena antara target yang akan dicapai dibandingkan dengan upaya dan langkah-langkah yang dikerjakan tidak selaras karena disemangati oleh kerja-kerja waton nyambut gawe tadi. APBN makin besar
jumlahnya, tetapi banyak program yang baik hanya dikerjakan dengan semangat waton nyambut gawe. Atau banyak kalangan menyebut business as usual.

Penyerapan Rendah

Akibatnya sudah dapat diduga, yaitu serapan rendah, output-nya tidak memadai dan jangan berharap outcome dan dampaknya dapat menyelesaikan berbagai masalah. Padahal, sejatinya dengan dukungan program yang baik dan anggaran yang besar tadi diharapkan berbagai masalah dapat diatasi dan rakyat akan menikmati hasilnya. Sayang seribu kali sayang, nasi sudah terlanjur menjadi bubur, banyak isu strategis yang harusnya dapat ditangani dengan baik melalui kerja cerdas dan kerja fokus terlewatkan begitu saja.

Infrastruktur ekonomi tetap buruk. Layanan publik juga tidak banyak berubah dengan bukti botlenecking masih menjadi keluhan para investor. Disharmonisasi regulasi dibiarkan tetap tidak dapat diselesaikan dengan baik karena undang-undangnya yang berkaitan sudah membelenggunya sejak diundangkannya dan tanpa disadari oleh para pengambil kebijakan bahwa bangsa ini menjadi tersandera oleh aturan yang dibuatnya sendiri.

Semangat waton nyambut gawe-nya makin menjadi-jadi manakala pemerintah tidak sungguh-sungguh untuk memperbaikinya. Semoga pemerintah yang akan datang lebih profesional mengelola negeri ini. Jangan bekerja dengan semangat waton nyambut gawe.Tapi, bekerjalah dengan semangat kerja cerdas, fokusnya terukur dan mampu menggunakan APBN/APBD untuk hal-hal yang benar-benar prioritas tinggi. Presiden harus bersikap tegas dalam menetapkan kebijakan politik anggaran. Prioritas nasionalnya ditetapkan oleh presiden berikut besarnya alokasi anggaran.

Diawasi dengan baik, karena sistemnya sudah makin baik dan makin terbuka.vRapat-rapat di kabinet harus ada agenda yang tetap dan terukur. Jangan kalau lagi galau atau malamnya ketika tidur bermimpi buruk, besok paginya langsung mengandung rapat kabinet. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS