Angkot Tidak Masuk Terminal, Retribusi Berkurang

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

DEPOK, (Tubas) – Banyaknya kendaraan roda dua yang merajai jalan raya, mengakibatkan para angkot sepi penumpang, karena sebagian besar beralih ke kendaraan roda dua. Hal ini juga banyak dikeluhkan oleh para supir angkot dalam hal setoran, demikian dikatakan Endang Wahyu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Dinas Perhubungan Kota Depok kepada tubasmedia.com di ruang kerjanya, belum lama ini.

“Dampak dari sepinya penumpang, otomatis banyak angkot yang tidak masuk terminal. Hal ini jelas berdampak pada retribusi terminal yang berkurang,” papar Endang Wahyu.

Berdasarkan pantauan tubasmedia.com di lapangan, setiap hari mobil angkot yang masuk ke terminal rata-rata hanya antara 1.500-1.700 unit. Padahal kalau dilihat dari jumlah trayek dan dari kendaraan yang seharusnya masuk ke terminal, jumlah itu bisa mencapai 2 atau 3 kali lipat dan jelas bisa menaikkan retribusi terminal.

“Seperti Trayek D05 (terminal Depok -Citayam) hanya memutar sampai pertigaan Stasiun Depok Lama, tidak sampai masuk ke terminal,” ungkap Endang menegaskan. Ketika ditanya tentang kemacetan yang kerap terjadi di depan terminal, Endang menegaskan, hal itu disebabkan banyak angkot yang ngetem menunggu penumpang dan juga kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) yang ada di depan terminal, di samping banyaknya pedagang kaki lima (PKL).

Diharapkan ke depan, terminal bisa lebih diperluas untuk dapat menampung jumlah kendaraan, juga dibenahi dan diperbaiki, sedangkan untuk PKL yang berada di lingkungan terminal juga akan ditertibkan. Untuk komunitas di dalam terminal ada Paguyuban terminal (panter) yang dikelola H Agus dan Yayasan Bina Insan Mandiri (Yabim) yang mengelola anak jalanan dengan memberikan pendidikan gratis. (dennie)

CATEGORIES
TAGS