Suharso Sebut Pemprov DKI Telat Terapkan Konsep Kota Spons

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebut banjir yang cukup parah di Jakarta dan sekitarnya terjadi akibat curah hujan tinggi. Oleh karena itu, ke depan, Suharso berharap Jakarta menjadi kota yang menyerap air ibarat spons.

Suharso menilai Pemprov DKI Jakarta telat menerapkan konsep Kota Spons yang bertujuan untuk menyerap air banjir. Ia mengatakan konsep kota Spons ini diperlukan karena manusia hanya bisa memakai delapan persen dari total keseluruhan air yang tersedia di seluruh dunia. Sisanya harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi bencana banjir.

“Mereka sekarang membuat kota itu seperti spons yang menyerap air. Jadi hampir semua kota-kota di dunia sekarang berubah bentuk menjadi kota-kota yang menyerap air,” kata Suharso saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu (4/1).

Lebih lanjut, menanggapi wacana penggunaan hak interpletasi DPR memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait ‘banjir tahun baru’, Suharso mengatakan, “Saya rasa tidak bisa salahkan siapapun. Bukan begitu caranya, yang penting solusinya. Dan Saya bilang tadi curah hujan naik ke 377 mm. Luar biasa naiknya.”

Angka 377 mm adalah rekor curah hujan ekstrem terbaru, yang didapatkan BMKG dari pengukuran di pos Halim Perdanakusuma. Sementara itu, data curah hujan ekstrem yang membuat banjir besar di Jakarta dan sekitarnya pada 1996 adalah 216 mm/hari, 2002: 168 mm/hari, 2007: 340mm/hari. Pada 2008: 250mm/hari, 2013: 100mm/hari, 2015: 277mm/hari, 2016: 100-150 mm/hari.(sabar)

CATEGORIES
TAGS