Subsidi BBM Dikurangi, IHSG Menguat

Loading

181114-angga-ekbis-5

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Equity Analyst Ascent, Agus Susanto Benzaenuri memaparkan penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/11) IHSG menguat meskipun harga BBM subsidi dikurangi. IHSG mengalami reli 48,53 poin (0,96%) pada level 5.102,47 poin. Sedangkan saham-saham blue chip yang tergabung dalam LQ45 ditutup naik 0,56% pada 867,22 poin.

Bursa Nikkei ditutup naik 2,18% pada level 17.344,06 poin. Hang Seng terkoreksi 1,21% pada level 23.797,08 poin. Straits Times ditutup menguat 0,76% pada level 3.313,73 poin. Bursa-bursa di Eropa dibuka positif. FTSE naik 0,69%, DAX menguat 0,29% dan CACnaik 0,31%. Nilai tukar rupiah terhadap US$ pada kurs tengah BI meningkat 14 poin pada Rp 12.191 per Dollar AS.

Menurut Agus, IHSG menguat pasca pemangkasan subsidi BBM dengan didorong oleh sektor konsumer, diikuti sektor industri dasar dan penguatan terjadi pada semua sektor dalam perdagangan kali ini.

“Kenaikan BBM justru direspon positif pasar karena hal ini dinilai sebagai keseriusan pemerintah terhadap reformasi kebijakan pemerintah dengan mengalihkan beban belanja negara ke sektor lain seperti infrastruktur dibandingkan sektor konsumtif seperti BBM,” jelas Agus.

Di samping itu, kebijakan ini juga menepis omong kosong bahwa pemerintah tidak berani mengambil kebijakan yang tidak populis. Dalam transaksi hari ini, volume perdagangan tercatat 6,31 miliar saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp 5,33 triliun dan investor asing dalam perdagangan kali ini mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 44 miliar.

Saham-saham yang membuat IHSG menguat berdasarkan rata-rata tertimbang di antaranya saham Unilever Indonesia (UNVR) yang naik 1,77% pada level Rp 31.600, Gudang Garam (GGRM) menguat 3,70% ditutup pada harga Rp 62.425, Bank BCA (BBCA) naik hingga 1,55% ditutup pada level Rp. 13.100, saham Charoen Pokphand (CPIN) menguat 3,29% ditutup pada level Rp. 3.930, dan saham Astra Internasional (ASII) yang positif 1,05% pada harga Rp 7.200.

Pasar regional kali ini bergerak beragam dengan pelemahan bursa Tiongkok sementara Jepang dan Eropa menguat. Keputusan pemerintah Jepang yang menunda menaikkan pajak direspon positif pasar, sementara saham–saham di Tiongkok Daratan menurun setelah pertumbuhan properti melambat pada bulan ini.

Bursa Eropa dibuka menguat menjelang rilis data industri Jerman dan bank sentra Eropa yang sepertinya masih akan meneruskan program pembelian aset di pasar. (angga)

CATEGORIES
TAGS