SBY Tugaskan Menteri Terkait Dukung Jokowi

Laporan: Redaksi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Lagi-lagi pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit mengingatkan bahwa dukungan pemerintah pusat dan masyarakat kepada gubernur baru, Joko Widodo dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, harus dikaji secara mendalam agar pelaksanaan perubahan di Ibu Kota Jakarta bisa terlaksana.

Sebab menurutnya, dukungan masyarakat ini wujudnya tidak akan ada, kecuali satu kesatuan yang dikoordinir oleh partai politik. Sebab yang menentukan nantinya adalah birokrasi dan koalisi yang kuat. “Ini kan tergantung dari aturan main dan kemampuan mempengaruhi DPRD,” katanya kepada tubasmedia.com, di Jakarta, pekan lalu.

Menurutnya, dukungan masyarakat ke Jokowi hanya sekedar menunjukkan kemuakan kepada pemerintahan sebelumnya, karena mereka sudah bosan dengan keadaan dan masalah yang mereka hadapi dan bila dukungan pemerintah dan masyarakat betul dengan kesatuan, Ibu Kota akan lebih baik dan bisa mengatasi berbagai persoalan di Jakarta.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung penuh langkah Jokowi yang sudah langsung terjun ke lapangan melihat realitas persoalan masyarakat Jakarta dan SBY berpesan agar menjadikan Jakarta lebih bersih di sela pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 di Jakarta International Expo, baru-baru ini.

Cukup menarik memang, sosok gubernur baru ini. Dalam pembukaan TEI tersebut, Joko Widodo mendapat tepuk tangan meriah tidak kalah meriahnya ketika pembawa acara sebelumnya memberitahukan penyambutan kehadiran Presiden RI yang dibalas kedua pemimpin ini dengan senyuman.

Pada kesempatan tersebut, untuk mendukung terwujudnya program perubahan Jakarta, presiden juga akan menugaskan menteri terkait untuk membantu Jokowi terutama menuju Ibu Kota yang bersih, tertib, dan indah.

Menurut Arbi, dukungan masyarakat yang begitu antusias mulai dari pemilihan hingga kunjungan kerja langsung melihat kondisi masyarakat dan keadaan Jakarta, memang merupakan dukungan mengatasi permasalahan yang ada. Tetapi intinya, tetap dimulai dengan pembenahan birokrasi dan dukungan koalisi untuk pembagian anggaran yang ada.

Dukungan kepada Jokowi memang cukup besar. Pada saat pelantikan, ribuan masyarakat baju kotak-kotak dan relawan memadati areal pelantikan pasangan ini, Senin (15/10) lalu. Sehari setelah dilantik, Jokowi sudah mengunjungi tempat-tempat bermasalah seperti tempat kumuh di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang disambut gembira serta berdialog langsung dengan masyarakat.

Dalam kunjungan kerja ke tempat kumuh, mantan Wali kota Solo ini didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Perumahan, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Kepala Dinas Kebersihan, Kepala Dinas Pendidikan, dan Wali Kota setempat dan ketika berkunjung, dia membicarakan secara langsung penataan Kali Ciliwung bersama warga RT 06/RW 12 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, Jokowi lebih banyak mendengarkan persoalan dan keinginan warga. Sesekali dia menimpali dan menawarkan solusi. Warga dan eksekutif yang dipimpin Jokowi sama-sama menghitung pembangunan permukiman layak huni di sekitar Kali Ciliwung.

Rencana penataan kali ini disambut positif warga. Menurut Badriyah (52), warga yang tinggal di pinggir kali menyerahkan penataan itu ke Gubernur. Badriyah yang sudah tinggal lebih dari 30 tahun itu mau ditata asalkan konsepnya bagus. Setiap tahun, rumah ibu enam anak ini selalu kebanjiran.

Dari pengamatan tubasmedia.com, mulai dari turun dari mobil melihat kali, selokan, rumah, sekolah, dan posyandu, Jokowi selalu dikerubungi oleh warga yang ingin bersalaman dan meminta foto kepadanya. Relawan yang berbaju kotak-kotak pun tak ketinggalan mengawal Jokowi.

Bahkan, saat ia berkunjung ke SMK 55, seluruh siswa yang sedang belajar, langsung keluar hanya untuk melihat dan bersalaman dengannya. Saat ditanyakan, terkait siswa-siswa yang langsung membludak keluar melihat Jokowi, ia mengatakan kunjungannya ke sekolah itu hanya sekadar mampir. (aru)