Rupiah Merespon Positif Kenaikan BBM

Loading

bbm

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaprkan, laju Rupiah mampu bergerak di teritori positif di awal pekan seiring positifnya pergerakan sejumlah mata uang Asia Pasifik.

Nilai tukar Yuan sempat menguat menyusul resminya bursa saham Hong Kong dan Shanghai terkoneksi dalam lalu lintas perdagangan yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan Yuan. Di sisi lain, rendahnya pertumbuhan GDP Jepang telah membuat laju Yen meningkat dan berimbas pada laju mata uang Asia lainnya.

“Laju Rupiah langsung melanjutkan pergerakan positifnya seiring dengan respon terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang dinilai dengan kenaikan tersebut dapat membuat beban APBN lebih ringan sehingga bagus untuk perkembangan fiskal ke depannya,” jelas Reza, Senin (24/11).

Pelemahan pada Yen seiring rencana PM Jepang, Shinzo Abe, yang lebih fokus pada pemilihan dan menunda kenaikan pajak penjualan, tidak banyak berimbas pada Rupiah. Lagipula, kondisi tersebut dapat diimbangi dengan masih terapresiasinya nila tukar Euro/USD.

“Selain itu, dari dalam negeri pelaku pasar merespon positif kenaikan BI rate sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi yang berpotensi berimbas pada inflasi,” imbuh Reza.

Dengan alasan untuk meredam inflasi dan mengurangi ketidakmenariknya Rupiah pasca kenaikan harga BBM yang dinilai dapat mengurangi daya beli masyarakat, tampaknya pelaku pasar cukup dapat menerima kenaikan BI rate tersebut yang terlihat dari terapresiasinya Rupiah.

Tidak lama, laju Rupiah berbalik negatif yang terimbas pelemahan Yen.Di sisi lain, ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed membuat US$ bergerak menguat dan memanfaatkan pelemahan Yen. Meski belum akan dinaikan dalam waktu dekat namun, dari pertemuan The Fed pelaku pasar mengasumsikan rencana The Fed yang akan segera direalisasikan.

“Di akhir pekan, pergerakan Rupiah cenderung stabil. Rp 12290-12200. (kurs tengah BI),” tutup Reza. (angga)

CATEGORIES
TAGS