Rektor UKI: Ada Faktor Melemahkan dari Dalam

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

WAWANCARA- Rektor UKI, Maruarar Siahaan (kiri) sedang diwawancarai tim redaksi tubasmedia.com. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Setelah Universitas Kristen Indonesia (UKI) mencapai usia 60 tahun, Rektor UKI Dr Maruarar Siahaan, SH mengharapkan agar universitas yang berlandaskan kekristenan itu berkembang jauh lebih besar dari sekarang. Perbedaan-perbedaan yang melemahkan harus diselesaikan dulu.

“Ada faktor yang melemahkan diri dari dalam, antara lain tidak konsisten pada nilai-nilai dasar sesuai visi dan misinya. Kita harus back to basic atau kembali ke dasarnya. Kita harus sehati sepikir dan menenpatkan kepentingan UKI di atas kepentingan pribadi,” kata Maruarar Siahaan kepada tubasmedia.com di kantornya di Kampus UKI, Jalan Sutoyo, Cawang Jakarta Timur, kemarin.

Dr Maruarar yang juga sudah lama menjadi anggota Yayasan UKI memahami betul permasalahan dan pergelutan UKI selama ini. Ia berharap Yayasan harus menginves lebih besar lagi, terutama remunerasi bagi para pendidik dan karyawannya ditingkatkan.

“Kita tidak boleh hanya menghitung untung rugi dalam pendidikan. Jangan lupa, pendidikan invest di bidang pendidikan itu tidak mencari untung. Tapi sesuai dengan namanya itu, Universitas Kristen Indonesia,” katanya.

Maksudnya, universitas sebagai lembaga pendidikan yang bernafaskan prinsisp-prisnsip Kristiani, dan mencakup seluruh Indonesia. “Prinsip itu harus dipegang tegush. Kampus yang diperuntukkan bagi Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, termasuk daerah-daerah yang terpencil seperti Mentawai dan Papua,” katanya lagi.

Untuk membenahi UKI, Dr Maruarar Siahaan memegang prinsip Kristiani, ranting yang sudang kering harus dipotong, supaya UKI berkembang dengan baik ke depan.

“Persoalan yang kita hadapi secara internal diatasi dengan meningkatkan kepatuhan pada peraturan. Tetapi jauh lebih besar persoalan yang kita hadapi di luar sana, seperti globalisasi, kecepatan kemajuan ekonomi, dan perkembangan zaman,” katanya. Dengan demikian, Rektor berharap para alumni UKI membawa harum civitas academica-nya di seluruh Indonesia.

Dr Maruarar mengakui masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kampus UKI termasuk transparansi dan peningkatan remunerasi serta kemampuan para dosen dan karyawan UKI. (apul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS