Ratusan Ribu Jiwa Petani Kalbar Terancam Akibat Pupuk Kosong

Loading

berita_160791_800x600_kalba

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan mengatakan petani di Kalimantan Barat terancam kehilangan pendapatan sebesar Rp320 miliar pada musim tanam bulan ini karena tidak tersedianya pupuk jenis NPK Pelangi. ”

“Padahal pupuk tersebut sangat dibutuhkan petani saat musim tanam baru dimulai. Kalau tidak, maka produktivitas petani bakal turun, potensi kehilangan pendapatan petani di Kalbar akibat hal ini mencapai Rp320 miliar,” kata Daniel Johan, Senin (27/4/2015).

Asumsinya, produksi petani per hektare turun satu ton, harga gabah di kisaran Rp 4 ribu per kilogram. Dia melanjutkan, berdasarkan hasil kunjungan ke beberapa daerah di Kalbar, keluhan tersebut sebarannya merata.

“Artinya, memang stok NPK Pelangi itu kosong se Kalbar. NPK Pelangi itu sendiri salah satu fungsinya agar tingkat keasaman di lahan terutama yang gambut, stabil. Berdasarkan keunggulannya itu, maka petani di Kalbar memilih pupuk NPK Pelangi ketimbang NPK Ponska yang mengandung zulfur dan membuat keasaman tanah semakin menjadi,” ujarnya.

Menurut dia, sekitar 80 ribu hektare lahan pertanian di Kalbar yang membutuhkan pupuk jenis ini. Setiap hektarenya butuh 200 kilogram, atau secara keseluruhan 16 ribu ton.

“Akibat kerja PT Pupuk Indonesia yang teledor tidak profesional ini, 320 ribu jiwa keluarga petani di 80 ribu hektar terancam gagal panen, minimal akan kehilangan produktivitas puluhan ribu ton. Pupuk Indonesia harus bertanggung jawab kalau petani kehilangan 320 milyar rupiah. Dampaknya sangat luar biasa,” beber Politisi PKB itu.(nisa)

CATEGORIES
TAGS