Pungli Mewarnai Program KJP di Jakarta

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pungutan liar (Pungli) mewarnai program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Indikasinya, satu sekolah miskin hanya dapat sedikit kartu tersebut, sedang sekolah yang lebih mampu seluruh muridnya punya KJP.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyampaikan hal itu, baru-baru ini. “Sudah ada yang lapor,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota. Menurutnya, ada sekolah miskin, tapi hanya lima muridnya yang mendapat KJP. Sebaliknya, sekolah swasta yang lebih mampu malah semua siswanya memegang KJP. “Ini ada pungli, ada sogok-menyogok,” katanya. Makanya, akan diturunkan tim.

Menurut Ahok, sudah saatnya masyarakat berperan aktif mengawasi KJP. Caranya, di antaranya dengan melaporkan ke Pemprov DKI setiap ada pelanggaran. “Itu yang penting,” ujarnya. “Kalau tak mau lapor, kami repot. kami kan langsung turun ke bawah, ada laporan kasus ini Pak Jokowi langsung melihat sendiri. Jadi pengawasan kami sudah sangat oke,” katanya.

Dikatakan, masyarakat jangan berprasangka buruk seolah pejabat itu tidak mau peduli. “Kami sudah punya lurah baru, camat baru. Anda punya kesulitan apa pun, sampaikan kepada lurah dan camat kami. Kalau dia tidak bisa atasi, bisa lapor saya. Kalau dia cuekin, bisa sms saya juga Di kantor camat sudah ada dinas pendidikan untuk mengurusi soal pendidikan. Tinggal lapor,” ujarnya.

KJP adalah program untuk biaya penunjang kebutuhan siswa secara personal, misalnya untuk transportasi, buku, sepatu, baju, bahkan tambah gizi. Dibrikan per bulan, setiap pelajar SMA dan SMK menerima uang Rp240 ribu, siswa SMP Rp210 ribu dan murid SD Rp180 ribu. Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp804,63 miliar untuk KJP tahun ini. (anthon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS