PT Unisem, Produsen Semi Konduktor di Batam Terus Merugi, akan Tinggalkan Indonesia
BATAM, (tubasmedia.com) – HRD PT Unisem, Arief Rahman Hakim mengatakan, perusahaan itu terus merugi sejak tahun 2011. Bahkan perusahaan sudah tidak sanggup lagi menutupi biaya operasional yang terus meningkat.
Ironisnya lagi keuangan perusahaan terus-menerus merugi, sehingga pihak corporate menyuntikkan pinjaman sejak 2016 hingga Maret 2019.
Selama satu kuartal corporate memberikan pinjaman 1 juta USD untuk menutupi kerugian perusahaan.
Target perusahaan yang bergerak di bidang industri elektronika dan memproduksi semi konduktor ini per harinya paling tidak harus mendapat 3,5 hingga 3,6 juta USD per bulan. Namun yang bisa dicapai hanyalah sekitar 3,2 juta USD. Dengan itu, ada biaya yang harus ditutupi dengan meminjam.
“Makanya perusahaan harus tutup karena memang selalu merugi,” ujar Arief didampingi Head of Finance Unisem Batam saat RDP di Komisi IV DPRD Kota Batam.
Sementara itu, terkait pemberian pesangon, perusahaan tetap mengikuti seluruh ketentuan perundangan-undang
Perusahaan juga bersedia menempuh jalur hukum jika pekerja memiliki bukti dan fakta kuat untuk beradu dengan fakta yang dimiliki perusahaan.
Di tempat yang sama, Kasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Disnaker Kota Batam, Hendra Gunadi mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya melakukan mediasi atas persoalan tersebut.
Menurut Hendra, perusahaan tertutup dalam menyampaikan fakta kondisi perusahaan kepada pekerja. “Ini yang menjadi kendala bagi kami dan kawan-kawan serikat,” kata Hendra.
Dia menyarankan agar DPRD Kota Batam merekomendasikan agar pertemuan selanjutnya dihadiri Badan Pengusahaan (BP) Batam karena berhubungan dengan manajemen PT Unisem di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Kalau sekarang yang hadir cuma HRD, tidak dapat memberikan keputusan dan penjelasan kepada karyawan. Harus libatkan BP Batam karena ini hubungan dua negara, semisal, persoalan Siemens, yang dulu,” kata Hendra. (red)