Petani Harus Mampu Berinovasi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

KARAWANG, (Tubas) – Pertanian di Kabupaten Karawang yang luasnya hampir 100 ribu hektar menjadi kebanggaan Jawa Barat dan Indonesia, karena disamping menjadi lumbung padi, juga secara nyata telah memberikan peluang usaha, baik  budidaya tanaman pangan, khususnya padi, palawija dan sayur-sayuran maupun budi daya perikanan air tawar dan air payau. Sehingga, dapat memberikan penghasilan yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat petani.

Hal itu dikatakan Bupati Karawang, H. Ade Swara saat memberikan sambutan pada acara anjangsono, syukuran dan babarit (memulai turun kesawah) pada musim reundeng, oleh Kelompok Tani Sri Sugih, Pasir Talaga Kec. Telaga Sari Karawang, pekan lalu.

Bupati mengatakan, petani di Kabupaten Karawang telah banyak berkiprah dan berjuang demi membangun Karawang, karena berbagai inovasi telah ditemukan. Oleh karenanya harus terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya, dan pada kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan berupa kesuburan bumi Karawang.

Namun, Bupati mengingtatkan bahwa kesalehan pribadi perlu ditingkatkan menjadi kesalehan sosial, karena akan menjadi keberkahan bagi kita semua seperti para petani tidak lupa membayar zakatnya, infak shodaqohnya dan saling tolong menolong antar sesame, ucapnya.

Bupati melanjutkan, bahwa Allah memberikan bumi kita yang subur ini harus kita lestarikan dan pergunakan dengan sebaik-baiknya. Kita upayakan untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar kita, sebagai serang petani harus terus menggali informasi, sharing dengan petani lainnya, tukar informasi dan buat inovasi-inovasi baru, agar setiap petani mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Bupati juga memberikan gambaran bahwa ke depan, Pemerintah Karawang akan semakin maju insya Allah bulan ini akan diresmikan Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan yang akan menampung sekitar 4.000 mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah alias gratis.

Juga ke depan akan ada normalisasi Sungai Citarum dengan alokasi dana sekitar Rp500 miliar, dan Pemkab Karawang terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan alokasi bantuan untuk Pertanian di Karawang dari Pemerintah Pusat sekitar Rp65 miliar.

Di sisi lain Ketua Tani Sri Sugih H. Engkat Sukatma menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Bupati H. Ade Swara, dan mengatakan bahwa kegiatan babarit ini  sudah rutin dilaksanakan oleh kelompoknya. Babarit artinya dimulainya turun ke sawah pada musim rendeng ini, atau nebar tanaman dengan biaya yang irit (hemat), dengan melakukan sedekah (selamatan) mengucapkan syukur dan menyampaikan doa kepada para arwah leluhur,  mengingat babarit ini adalah salah satu kebudayaan warisan leluhur dan harus dilestarikan, jangan sampai kebudayaan ini diklaim sebagai kebudayaan negara tetangga, ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Karawang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Camat Telagasari memotong tumpeng sebagai tanda dimulainya babarit. Bupati juga menerima oleh-oleh dari hasil kebun / palawija dari Kelompok Tani Sri Sugih. (agus safutra)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS