Perbankan Diharapkan Berpihak pada Pengusaha Kecil
Laporan: Redaksi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Warga yang bergerak pada usaha kecil, seperti kerajinan, menilai pihak perbankan di Priangan Timur sejak beberapa tahun lalu tidak berpihak pada pengusaha kecil.
Seperti diutarakan Handoko alias A’au (53), mantan wartawan yang kini menjadi pengusaha penampungan hasil kerajinan rakyat, apa yang dilontarkan para pengusaha kecil (kerajinan rakyat) di Tasikmalaya kepada manajemen Bank Indonesia (BI), yakni pilih kasih dalam pengucuran dana program Keridit Usaha Rakyat (KUR), cukup beralasan.
Pasalnya, pihak BI sebagai koordinator perbankan di wilayah Priangan Timur tidak transparan dalam mengumumkan program maupun penyaluran dana KUR kepada masyarakat khususnya di Tasikmalaya. Para pengusaha kecil khusunya kerajinan rakyat menilai dana KUR untuk para pengusaha kecil di wilayah Priangan Timur terkesan hanya dapat dinikmati oleh pengusaha yang dekat dengan orang BI, kata A’au.
Masyarakat mengharapkan program KUR, yang sudah dicanangkan sejak beberapa tahun lalu, dapat dinikmati setiap pelaku usaha, khususnya para pedagang yang butuh suntikan modal untuk kelangsungan usahanya. Seharusnya perbankan yang diberi kewenangan menyalurkan KUR tidak pilih kasih dan berpegang pada aturan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat, untuk membantu permodalan pengusaha kecil di daerah, kata A’au.
Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya Isa Anshory dalam pembicaraannya dengan wartawan, beberapa waktu lalu, tidak banyak berkomentar. Ia mengatakan penyaluran dana KUR merupakan program dari Pemerintah Pusat.
Semua peraturan dan kebijakan ditentukan oleh Pemerintah Pusat, yakni Kementerian Keuangan. Pihak bank di daerah hanya merekomondasikan, sesuai pengajuan dari masyarakat untuk permohonan KUR. Ia menegaskan, pihak bank dalam penyaluran KUR bukan atas dasar like or dislike. Itu tak benar, kita tetap mengacu pada SOP (Standard Operating Procedure), sesuai petunjuk dari Pemerintah Pusat, katanya. (hakri)