Perajin Kelom Geulis Perlu Mendapat Perhatian
Laporan: Redaksi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengakui para pengusaha Kelom Geulis di Kota Tasikmalaya perlu mendapat perhatian dari Pemkab setempat. Pasalnya, akhir-akhir ini, mereka banyak yang mengeluhkan kenaikan harga bahan baku kelom seiring kenaikkan BBM bersubsidi.
Para pengusaha Kelom Geualis belum berani menyesuaikan harga sehingga terpaksa memangkas produksi termasuk di antaranya harus menambah modal, kata Walikota.
Yudi (40) pengrajin kelom di Kampung Gobras, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, mengatakan kenaikan bahan baku kelom geulis, seperti kayu balok dan transportnya, lem, karet mencapai 25 %.
“Kami tidak berani menaikan harga secara langsung, kecuiali harus bertahap. Paling hanya berani menaikan sedikit ke pelanggan dengan rata-rata harga berkisar Rp 40.000 hingga Rp 150.000/pasang,” katanya.
Meski begitu bulan ini pesanan mengalami peningkatan, namun untungnya hanya sedikit, karena takut kunsomen enggan membeli. Saat ini, Yudi mengaku, mampu memproduksi 700 hingga 800 pasang kelom geulis dengan mempekerjakan 45 pegawai dan dapat memproduksi 400 hingga 500 pasang kelom geulis.
“Saat ini, wlaupun perkembangan usaha tidak menentu, namun masih melayani permintaan ekspor ke Jepang dan Italia setiap enam bulan sekali sebanyak 45.000 pasang,” kata Yudi.
Kepala Dinas Koperasi KUKM Perindustrian Perdagangan Kota Tasikmalaya Tatan Rustandi mengatakan, pemerintah tidak akan memberikan subsidi transportasi kepada pelaku pengusaha. Tetapi pemerintah bakal memberikan kompensasi atau kemudahan kepada pelaku usaha seperti perizinan dan pemasaran dengan menggaet para pelaku usaha di Kota Tasikmalaya.
Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki infrastruktur pada kawasan sentra industri di Kota Tasikmalaya seperti di Gobras, Tamansari yang merupakan sentra kelom geulis. (hakri miko)