Pemotongan Dana PNPM-MPd Timbulkan Masalah

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CIANJUR, (Tubas) – Camat Sukaluyu H.Daman Huri, S.IP.,M.Si mengungkapkan, pemotongan sembilan persen tahun anggaran 2010 dalam program PNPM-MPd timbulkan permasalahan akibat kepala desa tidak kebagian jatah. Padahal, sebelumnya sudah ada komitmen dengan tim UPK. Sehingga, kepala desa pernah melayangkan surat ke Kantor BPMD&KPD Kabupaten Cianjur.

Dikatakan, awalnya tidak tahu menahu mengenai pemotongan sembilan persen dalam program PNPM-MPd, atas dasar laporan dari kepala desa pihaknya baru mengetahuinya. Pihaknya jadi bingung dan takut masyarakat menjadi korban akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ditambahkan, pihaknya pernah diberi uang Rp 15 juta oleh tim UPK, namun uang tersebut diambil lagi oleh tim UPK. Lebih lucu lagi tim UPK bukan mengembalikan uang Rp 15 juta, justru pinjam lagi uang Rp 8 juta dengan alasan tidak jelas. Uang Rp 8 juta hanya dikembalikan Rp 6,5 juta, sisanya Rp 1,5 juta masih di tim UPK sampai sekarang tidak ada kejelasan.

Seperti diberitakan tubasmedia.com pada Edisi 195 Tahun IV/28 November – 5 Desember 2011 halaman A 6, diduga terjadi pemotongan dana fisik tahap pertama sembilan persen dari sepuluh desa di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam program PNPM-MPd tahun anggaran 2010.

Kepala Sub Bidang Data dan Potensi Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan Daerah (BPMD&KPD) selaku Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Kabupaten Cianjur, Dendy Kristanto, S.STP ketika dihubungi Tubas menjelaskan Kecamatan Sukaluyu memang pernah mendengar informasi adanya pemotongan sembilan persen dan muncul surat pernyataan yang isinya tidak terjadi pemotongan dalam program PNPM-MPd dari Ketua TPK. Masalah Sukaluyu oleh pihak BPMD&KPD juga sudah turun mengecek ke lapangan dan sudah diperiksa sampai provinsi. (noer/asep)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS