Pemilu 2024, Paling Brutal Sepanjang Sejarah Indonesia
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bersama puluhan aktivis pro demokrasi, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ikut menghadiri forum Mimbar Bebas Sekretariat Bersama Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi atau Sekber F-PDR.
Forum Mimbar Bebas Sekretariat Bersama Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi atau Sekber F-PDR yang dihadiri Hasto Kristiyanto ini digelar di kawasan Jalan Diponegoro No 76, Jakarta Pusat.
Hasto mendukung forum mimbar bebas F-PDR ini. Mimbar bebas itu dinilai sebagai ungkapan seluruh komitmen politik di dalam menyikapi Pemilu 2024 yang diwarnai oleh abuse of power dari rezim berkuasa yang menimbulkan kerusakan seluruh falsafah, nilai-nilai dari pranata demokrasi.
Kata Hasto, pranata kehidupan baik tentang demokrasi yang seharusnya berintikan kedaulatan rakyat, mengedepankan supremasi hukum dan netralitas negara.
Tapi Pemilu kali ini diwarnai praktek-praktek yang tidak benar, sehingga banyak pakar politik, kelompok civil society, bahkan juga mantan Wapres Jusuf Kalla menyebut Pemilu paling buruk.
“JK mengatakan ini sebagai pemilu yang paling buruk dan brutal,” ujar Hasto kepada wartawan, Sabtu 9 Maret 2024.
Hasto menilai, keberadaan Sekber F-PDR akan menjadi agenda yang menata masa depan bangsa dan negara berdasarkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan.
Sebab, kata Hasto, ini menyangkut masa depan Indonesia sebagai bangsa. Karena pemilu adalah mekanisme konstitusional yang seharusnya mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan kejujuran.
“Tapi, ini semua telah dilanggar,” tegas Hasto.
Diketahui, Sekber F-PDR diresmikan yang ditandai dengan orasi membakar semangat rakyat untuk melawan brutalisme pemilu 2024.
Sejumlah aktivis politik dan prodemokrasi melakukan orasi-orasi kebangsaan yang mengkritisi buruknya pelaksanaan pemilu 2024.
Ketua Sekber F-PDR, Mustar Bonaventura menyebut berbagai kecurangan pada pemilu 2024 dilakukan dengan brutal sehingga membuat demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.
“Ini tidak lagi soal pencoblosan, pemilu kali ini adalah pemilu paling brutal, paling amburadul, dan mencederai demokrasi yang sudah berjalan dengan baik malah mengalami kemunduran. Kemunduran berbangsa, bernegara, yang menurut kita sangat tidak baik,” ujar Mustar. (sabar)