Pemerintah Tingkatkan Investasi Industri Telepon Seluler

Loading

images
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan investasi di industri gawai, khususnya telepon seluler, maka dipastikan akan mengurangi impor telepon seluler. Pasalnya, peningkatan permintaan pasar di Indonesia membuat berbagai produsen telepon seluler berani menanamkan modal pada industri ini di Tanah Air.

“Komitmen dan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan investasi dan mengembangkan industri telepon seluler di Tanah Air mendapat respons positif dari komunitas pengembang atau produsen telepon seluler.” begitulah diungkapkan oleh Ignatius Warsito selaku Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian di Jakarta pada Senin (13/4/2015).

Tercatat delapan industri telepon seluler dalam data Kementerian Perindustrian yang merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN), antara lain PT Aries Indo Global (Evercoss) Jateng, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) di Jawa Tengah, PT Tera Data Indonusa (Axioo) di Jakarta dan PT Arga Mas Lestari (Advan) di Semarang. Serta empat lainnya yang berda di Tangerang yakni PT Maju Express Indonesia (Mito), PT Sinar Bintang Nusantara (Gosco), PT Supertone (SPC), dan PT Zhou International (Asiafone).

Sedangkan industri yang merupakan penanaman modal asing adalah PT Indonesia Oppo Electronics (Oppo) di Tangerang, PT Samsung Indonesia (Samsung) di Cikarang, dan PT Hair Electrical Appliances Indonesia (Haier) di Cikarang. Selain itu juga ada dua pemilik merek, yakni PT Huawei Tech Investment (Huawei) dengan produksi di PT Panggung Electric Citra Buana dan PT Smartfren Telecom (Smartfren).

“Kebijakan terkait tingkat kandungan lokal tidak hanya melihat kepentingan pasar domestik, tetapi juga untuk mengoptimalkan penggarapan pasar tunggal ASEAN dan pasar internasional yang lebih luas. Hal itu membutuhkan dukungan pemain merek global.” ujar Warsito.(rika)

CATEGORIES
TAGS