Pembelajaran Tatap Muka di Humbahas dan Taput belum Jadi Pilihan

Loading

BERTUGAS – John Suhartono Purba SPd, SH, MH bersama Tumbur Silitonga SPd saat bertugas ke SMA Purbatua, Tapanuli Utara -tubasmedia.com/edison oppusunggu

 

DOLOKSANGGUL, (tubasmedia.com) – Pembelajaran tatap muka pada tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasundutan (Humbahas) dimasa Pandemi Covid-19 belum menjadi pilihan.

‘’Pembelajaran tetap dilakukan dengan Daring dan Luring,’’ demikian Kasi Ketenagaan SMA/KP Cabang Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan, Dinas Pendidikan Privinsi Sumatera Utara, John Suhartono Purba SPd SH MH  didampingi Kasi Ketenagaan SMK, Tumbur Silitonga SPd  kepada tubasmedia.com di ruang kerjanya di Lintongnihuta, Selasa 2/9.

Tentang sarana prasarana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap sekolah SMA di Humbahas dan Taput sudah dipersiapkan seperti washtafel, handsanitizer, masker dan social distancing.

“Skenarionya sudah diatur hingga berapa banyak anak didik dalam satu Rombel dan berapa lama jam belajar setiap bidang study sudah diverifikasi,”jelasnya.

Mantan Sekretaris KPU Taput itu menjelaskan, pada masa Pandemi Covid-19 ini  kesehatan tenaga pendidik, anak didik dan seluruh masyarakat sangat diutamakan pemerintah.

Bahkan telah  mengambil langkah dengan meniadakan belajar tatap muka di seluruh tingkatan kegiatan sekolah dengan menetapkan pembelajaran dilakukan dengan belajar dari rumah (BDR) dengan Daring dan Luring.

Menyoal pelaksanaan Daring dan Luring di Sekolah Lanjutan Atas, dia mengaku berjalan lancer. Pasalnya anak didik yang belajar Daring tetap melaksanakan tugasnya dengan baik dan yang Luring di beberapa tempat dilakukan dengan menjemput modul, bahan pembelajaran di satu titik yang ditetapkan  sekolah masing masing.

Kepala Sekolah dan Guru menurut dia harus lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran Daring dan Luring. Dia sebut SMAN 1 Muara Taput dan SMAN 1 Paranginan boleh menjadi contoh pembelajaran Daring.

Beda dengan beberapa sekolah yang jaringan internet kurang bagus seperti Kecamatan Parmonangan, Purbatua, Garoga, Sipahutar, Pangaribuan di Taput, Kecamatan Pakkat,Tarabintang, Parlilitan, Onan Ganjang dan Sijama Polang di Humbahas. Selain karena penyebaran tempat tinggal siswa, juga jaringan internet yang kurang bagus, terpaksa pembelajaran dilakukan Luring.

Pemerintah telah mengeluarkan Juknis dana BOS dengan Permendikbud no 19/2020 dengan memberikan kesempatan melakukan penyesuaian anggaran untuk mengakomodir anggaran sesuai kebutuhan sekolah boleh untuk memperbanyak modul.

Masih kata John Pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19, pemerintah telah mengeluarkan Permendikbud  no 719/p/2020 pada 5 Agustus  memberikan kesempatan pada satuan pendidikan untuk menyesuaikannya. (edison ompusunggu)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS