Pembangkit Listrik 35.000 MW Baru Dimulai 2015
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan sejumlah pembangkit listrik berkapasitas total 35.000 Mega Watt (MW) selama masa pemerintahannya akan tuntas. Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Parmudji (NP), tidak semua pembangkit listrik itu dibangun oleh pemerintah.
“Kira-kira 20.000 MW dari swasta, 15.000 MW pemerintah. Tapi nanti bisa berubah,” jelasnya kepada pers di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (3/11).
Menurut NP, biaya pembangunan pembangkit listrik akan menelan biaya sekitar US$ 1,5 juta atau setara Rp 18 miliar per MW. Biaya tersebut hanya untuk pembangkitnya, harus dibangun pula jaringan transimisi.
“Biaya transmisi jauh lebih murah. Misalnya biaya transmisi Palembang ke Riau itu sekitar US$ 1 miliar atau Rp 10 triliun,” tandasnya.
Dijelaskan NP bahwa program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW akan dimulai tahun depan. Masa pengerjaan akan berbeda untuk setiap jenis pembangkit listrik.
“Konstruksinya dimulai tahun depan. Masa pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) sekitar 5 tahun. Kalau PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) tergantung ukurannya. Kalau susah bisa sampai 7 tahun,” tuturnya. (marto)