Pedagang Gula Diduga Kuat Menunggangi Aksi Petani Tebu

Loading

087657600_1421133130-kebun_

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bisnis gula memang manis karena menjanjikan keuntungan besar. Akibatnya, banyak pihak termasuk kelompok pedagang gula mengklaim mewakili petani tebu.

“Dari berbagai temuan di lapangan, manuver ini jelas terlihat ada benang merahnya. Pedagang gula spekulan itu tidak nyaman bila pemerintah punya kebijakan yang berpihak pada petani,” ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Abdul Wachid kepada pers di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Wachid menyatakan, awal pekan lalu, oknum petani di Jombang, Jawa Timur sengaja digerakkan untuk menyuarakan ancaman boikot pabrik gula (PG) milik BUMN. Hal yang sama terjadi di Surabaya, para pedagang gula diduga kuat menunggangi aksi petani.

Sekedar informasi saja, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) terbelah dua. Ada APTR kubu Soemitro Samadikun dan Abdul Wachid. Di mana, kedua kubu sama-sama merasa paling legal.

Seperti informasi yang beredar di kalangan wartawan, para pedagang gula dari berbagai kota berkumpul pada acara sarasehan yang digelar Soemitro Samadikun, Ketua APTRI versi Yogyakarta yang telah ditinggalkan para petani tebu.

Dalam sarasehan APTRI versi Soemitro di Grha Kebon Agung, Surabaya, beberapa waktu lalu, dikabarkan adanya pedagang gula besar yang diundang. Piko, salah seorang pedagang besar gula diminta khusus menjadi salah satu pembicaranya.

“Ini sesuatu yang aneh tapi nyata, organisasi yang menamakan petani malah seakan disetir oleh pedagang gula, dan apa namanya kalau bukan APTR boneka,” kata Wachid. (red)

CATEGORIES
TAGS