Ngurus Bola Beda dengan Ngurus Politik

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

HE is not the only one. Masih banyak yang bisa menggantikan posisinya di Timnas. Biarlah dia berurusan dengan aparat penegak hukum untuk menghadapi tuntutan atas kasus yang menimpanya. PSSI dan manajer Timnas tidak usah lebay, seolah-olah tanpa Diego, timnas akan menghadapi masalah besar dalam laga piala AFF.

Cari penggantinya. Stok pemain sekaliber dia bahkan lebih hebat dari dia masih banyak. Tidak usah merengek-rengek ke pihak kepolisian agar yang bersangkutan diberikan penangguhan penahanan.

PSSi segeralah bertindak cepat dan umumkan penggantinya, siapa tahu lebih baik. Tidak usah bertele-bertele. Tidak perlu pula dibuat forum diskusi, toh isinya paling-paling hendak mencari pembenaran subyektif.

Mudah-mudahan ini bukan karmanya bagi PSSI yang selama ini ribut melulu sepertinya tidak becus mengurus persepakbolaan nasional di negeri ini. Konflik kepentingan dan arogansi semua campur aduk di tubuh PSSI yang sekarang ini.

Ada Kemenegpora, ada KONI, tapi semuanya tak bernyawa membenahi PSSI. Lupakan saja Diego dan berikan kesempatan agar dia dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Sekecil apapun kesalahannya. Kalaupun dipaksakan tetap dapat bermain di timnas, tidak ada jaminan dia akan bisa bermain baik karena pikirannya tidak tenang dan bercabang sehingga mengganggu konsentrasinya untuk bermain maksimal. Please deh

Pa Ketum PSSI serta manajer timnas tidak usah membuat sensasi. Ngurus bola jangan diperlakukan sama dengan ngurus politik. Apapun anda suarakan dengan lantang tentang persepakbolaan, hasilnya sama saja, yakni PSSI tidak kredibel sehingga yang berkembang adalah dis-trust dari para pemangku kepentingan.

Sudahlah, konsentrasi saja untuk laga di piala AFF menghadapi Timnas Malaysia. Menang alhamdulillah, kalah ya harap maklum. Memang begitulah persepakbolaan nasional, pengurusnya lebih terkenal dari pemain bukan karena kehebatannya, tapi karena berantem terus. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS