Menperin Minta Pengusaha Jepang Tingkatkan Investasi di Indonesia

Loading

FOTO_Kunker-Menperin-di-Tok

TOKYO, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta para pemimpin puncak perusahaan asal Jepang, yang berbisnis di Indonesia, meningkatkan investasi dan mendongkrak ekspor.

Hal itu disampaikan Menperin di Tokyo, Jumat (13/3/2015), saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan para pengusaha dan investor Jepang, membahas peningkatan kerja sama dan investasi di Indonesia.

Sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang yang ditemui, antara lain, Chairman Inpex Corporation, Naoki Kuroda, Representative Director/Executive Vice President Mitsui & Co Ltd., Shintaro Abe, dan President Tokyo Gas, Michiaki Hirose.

Menperin mencontohkan salah satu perusahaan Jepang, Mitsui, yang hampir seratus tahun berinvestasi di Indonesia dan akan terus mengembangkan pembangunan mass rapid transit (MRT) dan Pelabuhan Tanjung Priok.

“Termasuk juga kerja sama investasi dengan Yamaha untuk meningkatkan produksi motor R25 yang berkapasitas mesin 250cc dengan tujuan pasar ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa dan Jepang,” kata Menperin seusai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima para perwakilan perusahaan Jepang di Tokyo. Pertemuan tersebut juga dihadiri Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Ketua Tim Ekonomi Wapres Sofjan Wanandi.

Dalam siaran pers Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenperin, Hartono, yang diterima tubasmedia.com, Sabtu (14/3), disebutkan, pertemuan itu juga berbuah komitmen beberapa pengusaha besar Jepang menanamkan investasinya di Indonesia. Bahkan yang sudah lama berinvestasi di Indonesia akan terus memperbesar jumlah investasinya. Menurut Saleh, sektor yang akan dikembangkan, di antaranya, otomotif, infrastruktur, migas, dan kelistrikan.

“Saya berharap para investor Jepang terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperbesar ekspor barang-barang yang diproduksi di Indonesia,” kata Menperin.

Juga diharapkan turut mengembangkan industri nasional, menciptakan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan menghasilkan devisa. “Jadi tidak hanya memanfaatkan pasar domestik kita, tapi juga punya paradigma ekspor,” katanya.

Selama kuartal pertama hingga ketiga 2014, investasi Jepang di Indonesia tercatat USD 2,04 miliar. Angka tersebut menempatkan Jepang pada posisi kedua setelah Singapura yang menanamkan modalnya di Indonesia sebesar USD 4,89 miliar pada periode yang sama.
Terkait sektor industri, investasi tertinggi Jepang di Indonesia adalah Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi dan Industri Logam dengan nilai investasi USD 880,6 juta. Kemudian Industri Mesin & Elektronik dengan nilai investasi USD 384,5 juta.

Menperin mengharapkan para investor Jepang terus mengembangkan usahanya di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, antara lain, memberikan kemudahan perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di BKPM.

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar USD 846 miliar dan populasi 240 juta, Indonesia merupakan ekonomi dan pasar terbesar di Asia Tenggara. Perluasan ekonomi di masa mendatang diharapkan dapat mencapai pertumbuhan yang lebih signifikan mengingat PDB per kapita diperkirakan tumbuh empat kali lipat pada 2020. (ender)

CATEGORIES
TAGS