Menperin: Industri Makanan Minuman Prioritas Pertumbuhan 2016
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian akan memprioritaskan pengembangan industri makanan dan minuman pada tahun 2016 mendatang. Pasalnya, sektor tersebut, dalam keadaan ekonomi yang tidak menggembirakan sekalipun, dapat bertumbuh secara positif antara 7,4 % hingga 7,8 %.
Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian Saleh Husin menjawab wartawan pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (18/12/2015). ‘’Harusnya semua sector jadi prioritas, tapi industri makanan dan minuman cukup dapat diandalkan,’’ tegasnya.
Dalam kesempatan itu, menteri juga optimistis pertumbuhan industri meningkat pada 2016 nanti. Sektor industri non migas diproyeksikan dapat tumbuh pada kisaran antara 5,7 – 6,1 persen dengan didukung oleh peningkatan investasi pada kelompok industri tertentu yang terjadi pada 2014 dan 2015.
Menurutnya, dampak dari berbagai paket kebijakan pemerintah diperkirakan akan dapat dirasakan pada 2016 dan mendongkrak kinerja industri. “Bahkan jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan, industri non migas diperkirakan bisa tumbuh di atas 6 persen,” katanya.
Kegiatan yang memilih tema “Kinerja Sektor Industri Tahun 2015 serta Proyeksi Pertumbuhan Sektor Industri Tahun 2016 ” ini dihadiri para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perindustrian serta para wartawan media nasional.
Sektor lain yang diyakini menjadi motor penggerak pertumbuhan industri non migas tahun depan adalah sektor manufaktur. Sektor industri tersebut meliputi industri kimia, farmasi, dan obat tradisional; industri barang logam, dan peralatan listrik; industri makanan dan minuman; serta industri mesin dan perlengkapan.
Selain itu, pertumbuhan yang relatif tinggi diperkirakan terjadi pada kelompok industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 8,5 – 8,7 persen, serta industri makanan dan minuman yang diperkirakan tumbuh sekitar 7,4 – 7,8 persen. (sabar)