Menperin Airlangga Terima Gelar Doktor di Korsel

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke Korea Selatan pada pekan ini.

Kedatangan Menperin di Negeri Ginseng tersebut untuk menerima gelar Honorary Doctor of Philosophy di bidang kebijakan pembangunan dari KDI School of Public Policy.

Gelar tersebut diterima Menperin atas kiprahnya mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia serta meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Pada kesempatan itu, juga akan dilakukan penandatanganan kerangka kerja teknis antara Kementerian Perindustrian dengan National Research Center (NRC) Republik Korea untuk pembentukan Working Level Joint Committee (Sub-Komite Bersama) dalam rangka implementasi aktivitas kerja sama terkait Industri 4.0.

Menteri juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea serta beberapa investor.

“Investasi Korea Selatan di Indonesa penting untuk mendukung kinerja Indonesia. Kami berharap hubungan produktif antara Indonesia dan Korea Selatan dapat berlangsung hingga tahun-tahun mendatang,” kata Airlangga dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa (25/6).

Pada pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Republik Korea, Menperin diagendakan membahas sejumlah kerjasama antara Indonesia – Korea Selatan.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin), saat ini memiliki total 10 kesepakatan kerja sama internasional dengan berbagai mitra di Republik Korea, enam di antaranya merupakan kerja sama antara unit di lingkungan Kemenperin dengan lembaga pemerintah di Korea Selatan.

Menperin juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan salah satu perusahaan petrokimia Lotte Chemical Corporation, yang salah satu anak perusahaannya pada 2018 telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik yang memproduksi polyethylene.

Dengan nilai investasi yang rencananya mencapai USD3,5 miliar, pabrik ini diharapkan dapat mendukung pengurangan impor produk petrokimia hingga 60 persen. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS