Menguak Misteri Angel Of Kobane

Loading

Foto perempuan yang disebut sebagai Angel Of Kobane (gambar twitter)

Foto perempuan yang disebut sebagai Angel Of Kobane (gambar twitter)

RIBUAN orang di seluruh dunia di berbagai media sosial telah berbagi gambar dari “Angel of Kobane” atau yang sering disebut juga sebagai “Rehana”, seorang pejuang Kurdi yang telah menjadi simbol perlawanan terhadap kelompok Islamic State.

Menurut cerita yang berkembang, dirinya telah membunuh sebanyak 100 pejuang ISIS. Hanya saja, dia mungkin bukan siapa yang kebanyakan orang mungkin telah berpikir tentang dirinya.

Dunia masih menyaksikan perkembangan konfrontasi Kobane di Suriah utara. Pejuang Kurdi di sana, yang didukung oleh serangan udara dari koalisi internasional, berperang melawan gerakan gerilyawan ISIS. Tapi sangat sulit untuk mendapatkan gambar terbaru tentang keadaan yang terjadi di Kobane, dikarenakan akses bagi wartawan yang sangat terbatas. Dengan latar belakang ini, cerita yang sedang dibagi pada jaringan media sosial pejuang telah menjadi legenda internet.

Tidak ada yang lebih terkenal daripada “Rehana” yang gambar dirinya telah menjadi simbol pejuang perempuan yang berhadapan dengan gerilyawan ISIS. Ribuan orang telah berbagi gambar ini di Twitter dan Facebook, dengan cerita keberanian dan gagasan bahwa ia telah membunuh sejumlah besar pejuang ISIS.

Tapi dari mana gambar tersebut sebenarnya berasal? Bahkan wanita yang sekarang dikenal sebagai “Rehana” tersebut di foto di sebuah acara di Kobane pada tanggal 22 Agustus, satu bulan sebelum citranya mulai menjadi tren. Dia berada di sebuah upacara untuk relawan dan mengenakan seragam gaya militer.

Wartawan The Swedish Carl Drott adalah satu-satunya wartawan internasional di Kobane pada waktu itu dan sempat memiliki percakapan singkat dengannya sebelum upacara. Drott mengatakan bahwa Rehana sama sekali bukanlah seorang pejuang garis depan, hanya seorang relawan dan bukan anggota keamanan atau kepolisian dari Kobane. Dia mengatakannya, karena itu tidak mungkin dia telah membunuh sejumlah besar musuh.

“Dia datang kepada saya dan mengatakan ia dulu belajar hukum di Aleppo, tetapi ISIS telah membunuh ayahnya sehingga ia memutuskan untuk bergabung dengan kekuatan-kekuatan ini atas kemauannya sendiri,” kata Drott. “Saya mencoba untuk berbicara dengannya setelah itu tetapi tidak pernah berhasil menemukannya atau mendapatkan namanya.” (Nama “Rehana” tampaknya telah datang kemudian dan bukan nama Kurdi yang umum digunakan).

Hari berikutnya, gambar ini telah diposting di blog ‘Bijikurdistan’ yang mendukung upaya Kurdi di Kobane. Kemudian tampaknya sudah sebagian besar tidak diketahui sampai gambar tersebut tersebart di Twitter lebih dari satu bulan kemudian oleh outlet berita berbahasa Inggris yang berbasis di wilayah Kurdi, Slemani Times. Itu adalah ketika cerita dan misteri di sekelilingnya mulai terbangun di media sosial.

Pada tanggal 5 Oktober, rumor kematiannya mulai menjadi tren. Seorang pengguna Twitter Saudi berpengaruh yang dikenal sebagai @alfaisal_ragad memposting gambar ke 200.000 pengikutnya dan mengatakan bahwa seorang wanita Kurdi telah dipenggal oleh pasukan tempur ISIS. Pada tanggal 10 Oktober pengguna Twitter dengan akun @Kurdistan_Army ada di antara mereka berbagi gambar pemenggalan di samping foto dari wanita yang kemudian dikenal sebagai “Rehana” tersenyum dihadapan kamera. Rumor dan spekulasi tentang Rehana terus berlanjut.

Terlepas dari kenyataan bahwa ada beberapa yang mengaku bahwa dia sudah mati, pada 13 Oktober masyarakat dunia mulai menamainya dengan nama “Rehana” (masih hidup dalam versi ini). Hal ini juga terjadi ketika kisahnya pergi benar-benar tersebar secara global. Itu terjadi melalui tweet yang telah di retweeted sebanyak 5.500 kali. “Rehana telah menewaskan lebih dari seratus teroris #ISIS di #Kobane,” adalah apa yang menjadi isi dari tweet tersebut.

Tweet tersebut bisa dilihat sebagai propaganda pro-Kurdi, tapi tweet itu tidak datang dari akun Kurdi. Sebaliknya berasal dari blogger India Pawan Durani, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang aktivis dan memiliki link dengan situs mengadvokasi hak-hak umat Hindu di Kashmir. Dia telah memposting banyak gambar lain dari pejuang Kurdi perempuan pada halaman Twitter-nya dan dia tidak sendirian. Kisahnya juga telah muncul di media berita, dengan menulis jugdul “Angel Of Kobane”.

“Dia mempesona semua orang dengan mata indahnya dan rambut pirang. Dia memiliki basis fans yang besar,” kata blogger Kurdi Ruwayda Mustafah. “Semua orang yang saya temui mengagumi dia karena dia melambangkan apa yang semua orang ingin melihat. Bahwa perempuan dan laki-laki berdiri melawan kekuatan barbar di wilayah tersebut.” (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS