Mengelola Kekayaan Laut

Loading

Di subsektor perikanan kita juga belum berjaya benar, padahal lautan begitu luas. Beberapa tahun terakhir ini wilayah kita masih dibanjiri impor ikan dan garam. Seharusnya kita yang mengekspor kedua komoditas itu agar makin banyak nelayan dan warga pesisir yang terlepas dari kemiskinan.

Terkait dengan itu, yang kita harapkan tentu adalah meningkatnya gairah mengelola kelautan, baik itu transportasi maupun perikanan. Kita mendambakan makin banyak kapal nelayan kita yang mengarungi lautan luas dan makin tertutup rapat kapal nelayan asing yang memasuki wilayah perairan kita. Kebijakan baru, seperti pembebasan pungutan daerah bagi kapal-kapal nelayan kecil serta ditutupnya transshipment di tengah laut, diharapkan terimplementasi dengan baik.

Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kita harapkan tidak henti-hentinya “blusukan” dan menerbitkan kebijakan yang mendukung dinamika sektor kelautan. Pada sisi lain, kita berharap pengawasan yang lebih ketat dari DPR.

Pada pertemuan puncak pemimpin-pemimpin APEC, Presiden Jokowi memaparkan program maritimnya, seperti proyek tol laut dan pelabuhan laut. Kita pun berharap pada KTT di Myanmar, 12-14 November 2014, dan KTT G-20 di Brisbane (Australia), 15-16 November 2014, Jokowi juga menjelaskan mengenai program yang sama. Makin banyak investor yang tertarik ambil bagian dalam derap pembangunan Indonesia tentu lebih baik, sepanjang sesuai dengan ketentuan negara kita. ***

1
2
CATEGORIES
TAGS