Melambat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

CINDERAMATA – Menteri Perindustrian MS Hidayat diserahi cinderamata oleh pengurus Forum Ekonomi Masyarakat Jawa Barat, khas Jawa Barat berupa peci. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

BANDUNG, (TubasMedia.Com) – Dalam beberapa tahun terakhir ini, perkembangan ekonomi Jawa Barat cenderung melambat walau tetap tumbuh. Namun pertumbuhannya masih belum optimal disbanding potensi yang dimiliki.

Hal itu diutarakan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat saat membuka Forum Ekonomi Jawa Barat di Bandung, Sabtu (8/6). Hadir dalam acara tersebut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno dan Ketua Forum Ekonomi Jawa Barat Jajat Priatna Purwita.

Menurut Menperin, akselerasi pembangunan ekonomi di Jawa Barat begitu penting karena dari sisi geografi, Provinsi Jawa Barat berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan pusat pemerintah dan ekonomi nasional sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pasar, keuangan dan permodalan, serta pengembangan teknologi. Sedangkan, dari sisi ekonomi, Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang ekonomi terbesar ketiga (14,30%) setelah Provinsi DKI Jakarta (16,32%) dan Jawa Timur (14,68%).

Tidak hanya itu, Menperin melihat provinsi Jawa Barat juga mempunyai keunggulan sumber daya manusia (SDM). “Saat ini jumlah penduduk Jawa Barat terbesar di Indonesia sehingga merupakan potensi yang besar pula, baik sebagai faktor produksi maupun pasar,” papar Menperin.

Selain itu, kualitas SDM juga mencukupi ditunjang banyaknya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berkualitas di Jawa Barat. “Keunggulan-keunggulan tersebut harus terus dimanfaatkan dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi di Jawa Barat,” tegas Menperin.

Untuk mendorong akselerasi pembangunan itu, Menperin merekomendasikan lima strategi utama untuk mempercepat pembangunan ekonomi Jawa Barat. Mulai dari pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru; mendorong partisipasi dunia usaha dalam pembangunan infrastruktur; percepatan proses pengambilan keputusan pemerintah; mendorong peningkatan daya saing Kabupaten/Kota; hingga meningkatkan integrasi pasar domestik.

Strategi lainnya adalah dengan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, melalui revitalisasi dan pengembangan kawasan industri di Bekasi, Karawang/Purwakarta, Majalengka, Subang, Sukabumi hingga di Jawa Barat bagian Selatan.

Selain itu, pembangunan sistem logistik yang Efektif dan Efisien, dengan membangun infrastruktur meliputi pembangunan pelabuhan Cilamaya, Bandara Kertajati dan berbagai jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi, dipilih Menperin sebagai langkah strategi berikutnya.

Pengembangan Teknologi dan Kualitas SDM melalui pegembangan teknologi yang dilakukan pada pusat-pusat pertumbuhan industri yang dilengkapi dengan Pusat Inovasi seperti: Pusat Inovasi Industri Mesin Peralatan (Bekasi), Pusat Inovasi ICT (Bandung-Cimahi), Pusat Inovasi Pertanian (Bogor), Pusat Inovasi Tekstil (Majalengka).

Kurang Merata

Pembangunan ekonomi Jawa Barat selama ini kurang merata atau terjadi disparitas pembangunan ekonomi antara Jawa Barat bagian selatan dengan Jawa Barat bagian utara. Hal ini terlihat dari tujuh kabupaten/kota mampu menguasai 63.18% perekonomian Jawa Barat.

Ketujuh daerah tersebut umumnya adalah daerah-daerah yang berada Jawa Barat bagian utara dan tengah. Sementara itu daerah-daerah yang berada di bagian selatan seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupate Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis kontribusinya masih relatif kecil dibandingkan dengan 7 daerah tersebut.

Untuk itu, Menperin mengingatkan akselerasi pembangunan ekonomi Jawa Barat tidak dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar. Peran pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi/ kabupaten/kota di Jawa Barat sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan ekonomi yang lebih berkeadilan dan merata di seluruh wilayah.

“Keseimbangan antara peran pemerintah dan kekuatan internal yang dimiliki Jawa Barat menjadi kekuatan pengungkit akselerasi pembangunan ekonomi,” kata Menperin. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS