Kualitas Kemasan Produk KUKM Perlu Ditingkatkan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan program peningkatan kualitas kemasan dan produk pelaku koperasi dan usaha kecil dan menengah (Koperasi dan UKM) ke berbagai daerah, sebagai upaya memperkuat daya saing sektor riil di pasar nasional dan global.

Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengemukakan peningkatan kapasitas itu diberikan melalui temu mitra antara koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dengan perusahaan pendukung.

“Kegiatan ini kami laksanakan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk dari usaha kecil sektor makanan dan minuman. Pada saat ini tengah dikembangkan di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” ujar Neddy , baru-baru ini.

KUMK, katanya, harus bisa memahami bagaimana cara pengemasan produk yang baik dan benar, serta didukung desain kreatif agar mampu bersaing di pasar, serta mampu melaksanakan kerja sama kemitraan dengan peritel moderen.

Program ini diselenggarakan di seluruh provinsi, untuk mengembangkan kemitraan usaha. Terutama, kemitraan di sektor perdagangan dan ritel melalui kegiatan perbaikan kemasan produk.Kemasan produk yang menarik dan standar, merupakan syarat mutlak untuk bisa dipasarkan pada gerai peritel moderen.

Selama ini, kemasan yang sesuai standar menjadi kendala bagi KUMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman olahan. Padahal, dari segi rasa, produk makanan dan minuman olahan KUMKM, tidak kalah dengan produk sejenis hasil pabrikan.

”Oleh karena itu, pada setiap temu mitra, dihadirkan ahli kemasan untuk memberi bimbingan teknis dan praktik pemilihan kemasan bagi setiap produk. Di samping itu, hadir pula perwakilan PT Lotte Shopping Indonesia yang menampung produk-produk khas.

Asisten Deputi Urusan Kemitraan dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Abdul Kadir Damanik, mengatakan, salah satu produk yang kemasannya diperkuat adalah oleh-oleh khas Banjarmasin, yakni Wadai Banjar.

Diakui, sebelumnya belum banyak kerja sama konkret yang bisa dikembangkan. Namun, melalui kemitraan ini diharapkan ada pertemuan lanjutan untuk mendapatkan gagasan lebih konkret. KUMKM diharapkan bisa memanfaatkan temu mitra ini, secara optimal.

”Dari 55.206.44 pelaku usaha di seluruh Indonesia, sekitar 98,8% adalah pelaku usaha mikro dan kecil. Dari jumlah itu pelaku usaha makanan dan minuman mencapai 79%. Oleh karena itu, mereka harus didorong bermitra dengan usaha besar,” papar Abdul Kadir Damanik. (anthon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS