Konsolidasikan Nilai Etika dan Moral

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

LINGKUNGAN di mana kita berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sedang dalam posisi tidak seimbang. Fenomena yang berkembang tidak semuanya baik. Sebagian ada yang tidak baik, dan tentu jika hal itu yang terjadi, dampaknya bisa merugikan siapa saja. Semua fenomena yang terjadi di muka bumi tidak ada yang berdiri sendiri dilihat dari penyebabnya.

Fenomena sosial, seperti, rusaknya kohesi sosial dan terjadinya disharmonisasi sosial, kejadiannya selalu beririsan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan mungkin juga, karena faktor yang lain.

Ancaman keamanan yang menimpa petugas negara bisa menimpa siapa saja dan kapan saja, karena pihak-pihak yang mengancam merasa dikecewakan dengan berbagai alasan. Rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpin juga bagian dari fenomena sosial dan bisa juga akibat dari fenomena perilaku elitE politik/penguasa yang dianggap menyimpang.

Penyebab semua yang terjadi di sekitar kehidupan ini bisa kita sederhanakan, yaitu “terganggunya keseimbangan sistem daya tahan jasmani dan rohani”. Sistem daya tahan ini yang seharusnya bekerja dalam satu mata rantai proses kehidupan yang tidak boleh terputus. Kalau satu atau beberapa mata rantai itu rusak atau tidak berfungsi atau tidak difungsikan, pasti ada akibatnya, bisa bersifat tidak serius, bisa pula bersifat serius dan berdampak sistemik destruktif bagi sitem tata nilai.

Salah satu mata rantai itu adalah nilai etika dan moral. Semua orang pasti tahu kalau mata rantai etika dan moral itu vital fungsinya. Dan kalau dia berfungsi dengan baik dan difungsikan sesuai perannya, maka gerak seluruh mata rantai kehidupan akan berjalan dalam koridor yang benar. Tapi, kalau sebaliknya, maka gangguan akan “mengancam” jalannya proses kehidupan seseorang di muka bumi ini tanpa pandang bulu siapa kita. Manusia keasyikan berburu kenikmatan duniawai at all cost.

Dua puluh empat jam tidak sempat tidur untuk terus membuat rencana besar dan rencana-rencana kecil untuk bisa berburu kenikmatan, seperti takut tidak kebagian. Kompas dan pandomnya berupa nilai etika dan moral disimpan rapat-rapat dalam bungkusan tata kehidupan hedonis yang nikmat, menyenangkan, tapi karena keasyikan bisa terjerembab dalam kubangan lumpur hitam, keruh, dan dalam.

Mata rantai etika dan moral atas perintah alam sadarnya atau di bawah kendali alam bawah sadarnya dimatikannya atau tidak difungsikan sama sekali. Padahal, kita tahu kalau mata rantai itu dipasang dan difungsikan dengan baik, maka dia akan memberikan sumbangan penciptaan nilai tambah dalam kehidupan. Sebagai aset intangible yang nilai asetnya jauh lebih besar dari aset yang bersifat tangible yang dimilikinya.

Proses Dialog

Dalam menyikapi fenomena kehidupan yang secara realitas dan faktanya sudah sama-sama kita ketahui, pun kita tahu penyebabnya. Maka yang paling bijaksana adalah bukan mencari biang keroknya. Proses dialognya secara fisikal dan secara kebatinan bukan untuk mencari apa dan siapa yang salah. Yang salah adalah karena tidak semua kita berhasil memanajemeni kehidupan. Kegagalan atau kesalahan yang paling fundamental adalah salah satu mata rantai kehidupan yang bernama nilai etika dan moral hanya kita simpan dalam “qalbu”.

Tidak pernah dicek dan tidak pernah dipakai. Mungkin sayang kalau takut rusak kalau difungsikan, seperti kita memiliki benda kesayangan. Oleh sebab itu, mari sama-sama kita lakukan “general check up”, apakah mata rantai etika dan moral kita masih ada dan masih bisa dipasang dan difungsikan. Jika akal sehat kita mengatakan butuh dan saatnya mata rantai itu harus difungsikan, maka perjalanan untuk menuju kehidupan yang lebih baik akan bisa kita raih.

Apakah dalam kehidupan di lingkungan keluarga, masyarakat atau dalam lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ajakannya adalah “konsolidasikan nilai etika dan moral” ke dalam sistem rantai nilai kehidupan kita bersama agar kedamaian, ketenangan dan ketenteraman dapat muncul dalam aura yang mencerahkan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS