Zulhas Disebut Hina Solat dan Kangkangi Etika
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ucapan Zulkifli Hasan mengenai bacaan ‘amin’ dalam sholat disampaikan ketika ia berkapasitas sebagai seorang Menteri Perdagangan alias Mendag.
Istri dari Guntur Romli, Nong Andah Darol Mahmada menyayangkan candaan Zulkifli Hasan soal bacaan dan gerakan sholat dalam sambutannya di sebuah forum.
Menurut Nong Andah, sebagai pejabat publik Zulkifli Hasan harusnya tetap bersikap netral dalam menyikapi Pemilu 2024.
Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum PAN diketahui merupakan bagian dari tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Sementara Amin adalah kependekan yang digunakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam pemilu.
Nong Andah dalam postingannya di Instagram menilai, harusnya Zulkifli Hasan tidak berkampanye di forum yang mendatangkannya sebagai seorang Menteri Perdagangan.
“Posisinya ketika berpidato ini pak @zul.hasan sbg menteri perdagangan, masuk kategori pejabat publik. Bukan tempatnya berkampanye,” tegas Nong Andah, dikutip dari Instagram @nongandah, Kamis, 21 Desember 2023.
“Tapi kok isi sambutannya menjilat bgt capresnya sampai solat aja yg merupakan rukun Islam dibecandain gitu. Pantas ngga sih?” lanjutnya.
Nong Andah menilai, apa yang disampaikan Zulkifli Hasan adalah sebuah penghinaan.
“Buat saya ini sih penghinaan, penghinaan terhadap solat dan ngga amanah terhadap jabatannya,” kata dia.
Dia lebih lanjut menyentil ucapan Prabowo Subianto belum lama ini tentang ‘ndasmu etik’ dan menyambungkannya dengan sikap Zulkifli Hasan.
Kangkangi Moral dan Etika
Nong Andah pun menilai Zulkifli Hasan dengan mudah mengangkangi moral dan etika dengan candaan tersebut.
“Sangat disayangkan pejabat publik spt pak zulhas yg mendukung Prabowo, etika dan tanggung jawab moral sbg pejabat publik dengan gampang aja dikangkangi. Menyedihkan dan meresahkan,” tandas dia.
Sebagai informasi, Zulkifli Hasan menyebut ada jamaah yang tidak mau menyebut kata ‘amin’ selepas bacaan Al Fatihah.
Dia juga menyebut ada jamaah yang mengubah gerakan sholat tahiyat akhir dari menunjuk dengan satu telunjuk menjadi menunjuk dengan dua jari. “Apakah ini bentuk nyata dari ndasmu etik?” sebutnya. (sabar)