Keyakinan Konsumen Indonesia Jatuh di Bulan April

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Keyakinan Konsumen Indonesia dari ANZ-Roy Morgan jatuh ke angka 145.6 (turun 8.5 poin) di bulan April, kini 6.6 poin lebih rendah dibandingkan setahun yang lalu di bulan April 2014 (152.2), dan jauh di bawah 151.9, yaitu rata-rata tahun 2015. Jatuhnya keyakinan disebabkan kurangnya keyakinan pada semua komponen dalam survei ini.
Sebanyak 38% (turun 5 poin persentase) dari masyarakat Indonesia menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini ‘lebih baik’ dari setahun yang lalu dibandingkan 12% (naik 1ppt) yang menyatakan keuangan keluarga ‘lebih buruk’.
Tambah lagi, kini 66% masyarakat (turun 5ppt) memperkirakan bahwa keuangan keluarga akan ‘lebih baik’ di waktu yang sama di tahun depan (terendah untuk indikator ini sejak Oktober 2012) dibandingkan hanya 3% (turun 1 ppt) yang memperkirakan keuangan keluarga akan ‘lebih buruk’.
ANZ Chief Economist South Asia, ASEAN & Pacific, Glenn Maguire mengatakan, keyakinan konsumen Indonesia secara jelas dan signifikan kini melemah. “Walaupun kami melihat bahwa keyakinan rumah tangga di Indonesia tetap di level yang relatif tinggi, turunnya keyakinan kini berkelanjutan sekaligus signifikan nilainya. Fakta bahwa keyakinan sekarang menurun untuk kelima pertanyaan menunjukkan bahwa kini sedang terjadi perubahan penilaian secara umum mengenai keadaan ekonomi dan keuangan,” kata Glenn, Kamis (30/4/15).
Dalam hal ekonomi Indonesia kini 77% masyarakat (turun tajam sebanyak 8ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan (terendah untuk indikator ini sejak Agustus 2013) dan 23% (naik 8ppt) memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara finansial (tertinggi untuk indikator ini sejak Agustus 2013).
Tambah lagi, kini 88% masyarakat (turun 3ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara ekonomi selama jangka waktu lima tahun ke depan dan 12% (naik 4ppt) yang memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara ekonomi.
“Yang menjadi keprihatinan kami adalah turunnya keyakinan mengenai pandangan ekonomi Indonesia 12 bulan ke depan. Jumlah masyarakat yang memperkirakan Indonesia akan mengalami masa yang baik selama 12 bulan ke depan menurun, sedangkan yang memperkirakan akan mengalami masa yang buruk naik, keduanya bergerak 8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Dan memang keyakinan untuk pertanyaan ini sekarang jatuh ke level pada masa 2013,” imbuhnya.
Kini 53% masyarakat (turun 5ppt), menyatakan bahwa ‘sekarang adalah waktu yang baik untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama (terendah untuk indikator ini sejak Oktober 2013), dibandingkan 44% (naik 5ppt) yang menyatakan ‘kini waktu yang buruk untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama (tertinggi untuk indikator ini selama tiga tahun – sejak Juni 2012).
“Depresiasi rupiah yang berkelanjutan, memudarnya bintangnya Jokowi, jumlah pemotongan2 suku bunga yang mengecewakan dari BI, dan gagalnya pemulihan berdasarkan permintaan domestik untuk memperkuat semua menunjukkan bahwa penurunan keyakinan konsumen mungkin masih berlanjut,” tutupnya. (angga)
CATEGORIES
TAGS