Kepahlawanan

Loading

Oleh: Edi Siswojo

Ilustrasi

Ilustrasi

TIDAK ada yang lebih berharga di dunia ini selain nyawa. Ada sebagian kecil orang yang rela mengorbankan miliknya yang paling berharga itu untuk orang lain. Nyawa menempati posisi penting di dalam kelaziman yang berlaku selama ini bagi mereka yang dimakamkan di taman makam pahlawan. Mereka yang dikubur di taman makan pahlawan karena telah merelakan nyawa, jiwa dan raganya untuk kita yang masih hidup.

Maka, tidak berlebihan kalau Indonesia disebut bangsa pahlawan. Banyak pahlawan kusuma bangsa yang gugur dan dimakamkan di taman makam pahlawan yang tersebar di kota besar, kota sedang dan kota kecil di seluruh Indonesia. Tidak cukup, diantara mereka ada yang dimakamkan di perkuburan biasa di desa dan di gunung-gunung. Di manapun dimakamkan pahlawan namanya selalu memberikan semerbak harum mewangi.

Apakah musti meninggal dulu, seseorang baru bisa disebut pahlawan ? Kelazimnya yang ada di Indonesia selama ini memang begitu. Hanya orang-orang tertentu yang punya hak dimakamkan di taman makam pahlawan. Sebetulnya semangat kepahlawanan bersemayam di dalam jiwa dan mental seseorang. Maka, tidak harus meninggal dulu orang baru bisa disebut pahlawan.

Orang yang masih hidup pun layak disebut pahlawan.Memang, mereka yang dikubur di taman makan pahlawan telah menunjukan semangat kepahlawanan dengan jiwa dan mental rela berkorban nyawa, jiwa dan raga untuk kita yang masih hidup. Semangat kepahlawan itu tidak hanya bersemayan pada mereka yang telah dikubur di taman makam pahlawan. Orang yang hidup dan bergerak di bidang apa pun dalam era pembangunan sekarang ini juga punya hak memiliki semangat dan jiwa kepahlawanan.

Jadi, siapapun bisa jadi pahlawan. Tidak harus pahlawan besar, pahlawan kecil juga bisa. Tidak harus mengangkat senjata–bambu runcing–berperang melawan dan mengusir penjajah. Berperang melawan musuh rakyat juga boleh. Kepahlawanan kecil yang dilakukan secara sadar dan terus menerus tidak lebih mudah dari pada kepahlawan besar yang terjadi secara kebetulan.

Di zaman pembangunan sekarang ini terbuka kesempatan untuk mewujudkan semangat kepahlawanan. Misalnya, pejabat pemerintah yang melaksanakan proyek pembangunan bekerja secara tepat dan benar kesejhateraan seluruh rakyat. Pejabat negara yang bekerja secara jujur tanpa melakukan manipulasi dan korupsi layak disebut pahlawan pembangunan juga! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS