Kemenhub Pesan 39 Kapal ke Galangan Kapal Dalam Negeri
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali memesan kapal-kapal perintis untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Kemenhub berpesan agar kualitas kapal dijaga termasuk dalam pemilihan bahan.
Kali ini, Kemenhub memesan 39 kapal yang merupakan pembelian yang ketiga kalinya dari target penambahan 178 kapal baru selama 2015, termasuk kapal-kapal patroli.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Mamahit mengatakan, pemesanan kapal-kapal tersebut seluruhnya dikerjakan perusahaan galangan kapal di dalam negeri. Ada 16 perusahaan yang memenangkan tender senilai Rp 1,4 triliun tersebut.
“Tolong jangan pakai bahan yang jelek. Kapal ini kapal perintis buat kepentingan banyak orang, pakailah besi yang bagus. Toiletnya pakai yang bagus. Murnya juga yang bagus, jangan yang seminggu sudah coklat, jangan cari yang jelek,” ujar Bobby usai penandatanganan kontrak pembelian kapal di Kantor di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Bobby mengungkapkan, dari pengalaman pengadaan kapal sebelumnya, ada beberapa perusahaan galangan kapal yang menggunakan bahan yang tidak bagus, khususnya untuk plat besi dan sambungannya. Hal ini membuat kapal cepat mengalami korosi air laut.
“Ada beberapa perusahaan, tidak bisa saya sebutkan perusahaannya. Makanya kali ini pengawasan selain dari Irjen (inspektorat jenderal), kita ada marine inspector, dan BPKP dalam pendampingan verifikasi dokumen. Agar bahan yang dipakai sesuai,” ucap Bobby.
Bobby mengungkapkan, hingga 2017 mendatang, pihaknya menargetkan bisa membeli sedikitnya 100 unit kapal perintis baru. Kapal-kapal tersebut meliputi 2 unit ukuran 500 DWT, 2 unit tipe 200 DWT, 25 unit tipe 2.000 GT, 20 unit tipe 1.200 GT, 11 unit tipe 750 DWT, 15 kapal semi kontainer 100 teus, kapal Rede 20 unit, dan 5 unit kapal ternak.
“Dari jumlah itu, sudah 32 unit kapal sudah dalam tahapan pembangunan. Dan Alhamdulillah hari ini selesai tanda tangan kontrak 39 unit kapal,” tuturnya.
Kapal-kapal tersebut rencananya akan dioperasikan oleh PT Pelni (Persero). Sementara itu, untuk penempatannya, sebagian besar akan dioperasikan di Indonesia Timur.
“Penempatan sekaligus operasi kapal perintis di Tual, Ternate, Semarang, Saumlaki, Biak, dan Tahuna. Sementara untuk jenis Rede akan dipakai di Tanjung Balai Karimun,” katanya. (sabar)