Kelapa Sawit selamatkan Defisit Transaksi Berjalan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

PALEMBANG, (tubasmedia.com) – Kelapa sawit telah menjadi penopang utama ekspor Indonesia melalui minyak sawit beserta turunannya. Dia mampu menyelamatkan defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesia. Saat ini, total areal kelapa sawit Indonesia seluas 10 juta hektar dangan hasil produksi mencapai 27,5 juta ton CPO (crude palm oil) per tahun.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Joefli Bachroeni, mengatakan, pada 2012 sumbangsih nilai ekspor minyak sawit dan produk turunannya mencapai US$21,30 miliar, Jumlah itu sedikit menurun dibanding 2011 sebesar US$21,60 miliar. Tetapi meningkat dibanding 2010 US$16,36 miliar atau jauh lebih besar dibanding 2009 US$12,37 miliar.

“Diyakini ini jujmlah ini akan terus bertumbuh mengingat perkebunan kelapa sawit terus berkembang,” tambahnya di sela-sela pelantikan Pengurus GAPKI Cabang Sumsel periode 2013-2016 dan seminar dengan tema “Kelapa Sawit Komoditas Unggulan Sumsel Yang Ramah Lingkungan” di Ballroom Hotel Aston Palembang, pecan lalu.

Menurut Joefli selama 2012 kelapa sawit menjadi ekspor terbesar dari sektor non-migas atau surplus US$23,6 miliar, sedangkan ekspor dari sektor minyak dan gas (migas) mencapai US$36,8 miliar. “Jauh lebih kecil dari impor yang mencapai US$42 miliar sehingga negara mengalami minus sebesar US$5,9 miliar,” ungkapnya.

Sejak 2007 hingga akhir 2012 penerimaan devisa negara mencapai Rp79,4 triliun. Namun, saat ini tantangan terberat bagi pengusaha kelapa sawit justru datang dari pemerintah yang mebuat kebijakan biaya tinggi dan mengahambat investasi karena diimbau memberikan dukungan menjadi investasi dunia. “Kami mengimbau agar pemerintah merevisi pajak CPO, serta hasil pajak ekspor sawit tersebut dikembalikan kepada petani sawit untuk melakukan peremajaan,” ujarnya.(red/sis)

CATEGORIES
TAGS
NEWER POST
OLDER POST

COMMENTS