Kantor KPU Jateng Diseruduk, Pengunjuk Rasa Protes Kecurangan Pilpres 2024
SEMARANG, (tubasmedia.com) – Massa yang tergabung dalam aliansi masyarakat sipil Jawa Tengah menggeruduk kantor KPU Jawa Tengah untuk memprotes kecurangan selama tahapan pemilu 2024, Rabu (21/2/2024).
Korlap Aksi, Daniel Toto Indiono mengecam keterlibatan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam penyelenggaraan pemilu karena sebelumnya diberi sanksi peringatan keras dari DKPP atas pelanggaran etika.
“Ketua KPU dan komisioner di pusat mesti membekukan diri, jangan menunggu dipecat karena tidak akan ada yang memecat tapi harus tahu malu,” ujar Daniel di sela aksi, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, apabila Ketua KPU RI beserta komisionernya terus menyelenggarakan pemilu ini, kesalahan demi kesalahan akan terjadi dan pada akhirnya menelurkan hasil pemilu yang cacat hukum.
Hal itu terlihat dari sikap KPU meloloskan calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka tanpa mengubah PKPU usai keluarnya putusan MK No. 90 Tahun 2023 tentang batas usia dan syarat menjadi capres-cawapres. Hingga kekeliruan sistem hitung cepat milik KPU yakni Sirekap yang dinilai tidak akurat dalam membaca foto C hasil plano yang diunggah oleh petugas KPPS usai pemungutan suara. Akibatnya bersamaan dengan banyaknya data yang harus diperbaiki, Sirekap sempat mengalami hambatan dan diskors oleh KPU untuk memperbaiki data ekstrem tersebut.
“Kesalahan demi kesalahan yang sekarang sedang berlangsung. Kesalahan Sirekap, seperti itu. Masak seperti itu harus diteruskan?” bebernya.
Gerakan ini merupakan gelombang aksi unjuk rasa pertama yang memprotes pemilu setelah pemungutan suara pada 14 Februari 2024 silam. Terlihat massa berusia paruh baya juga banyak ikut turun ke jalan dengan membawa tuntutan yang ditulis dalam selembar kertas.
Di antaranya terlihat tulisan, turunkan Ketua KPU, tegakkan demokrasi, adakan pemilu ulang, adili pelanggar HAM, KPU bandar togel, pemilu curang, KPU tidak jurdil, dan seterusnya.
“Kawan-kawan KPU Jateng bawa suara kami ke KPU RI, apabila kalian tidak bisa melakukan hal itu kami akan melakukan aksi lebih besar, kami buktikan, kita tidak pernah gentar, kita jawab kedzaliman, kita tegakkan konsitusi,” teriak salah satu orator. (sabar)