Jateng Surplus Beras 2,8 Juta Ton

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

PURBALINGGA, (TubasMedia.Com) – Hingga akhir Agustus 2012, Jateng surplus beras sebanyak 2,8 juta ton. Kondisi itu didapatkan melalui sistem modernisasi pertanian. Ditargetkan pada akhir tahun ini Jateng bisa meningkatkan surplus beras menjadi 2,9 juta ton dan mampu mendukung program swasembada beras nasional tahun 2014.

Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengungkapkan hal itu di sela-sela panen perdana padi hasil Program Percepatan Tanam Serentak dengan Modernisasi Pertanian, di Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, berau-baru ini. “Dengan menggunakan program ini, rata-rata tiap lahan pertanian mampu menghasilkan panenan sebanyak 8,8 ton,” kata Bibit Waluyo

Pemerintah pusat mentargetkan tahun 2014 mampu mendapatkan surplus beras sebanyak 10 juta ton. Jateng merupakan daerah yang diandalkan untuk mendukung program tersebut. ”Modernisasi dilakukan dengan menggunakan alat pertanian yang modern. Selain itu juga dengan menggunakan bibit unggul, pupuk, pola tanam, sistem irigasi yang baik dan pengendalian hama penyakit,” jelasya

Gubernur memuji peralatan modern untuk panen, hanya saja harganya masih sangat mahal mencapai Rp 300 juta per unit. Sementara peralatan hanya dipakai sekali saja saat panen. ”Masih perlu dipertimbangkan lagi, jika panen tidak serentak juga akan rugi,” katanya.

Bibit Waluyo menambahkan cadangan pangan di Jateng masih 90 persen. Saat ini mencapai 781 ribu ton. Cadangan ini akan bertambah karena mulai 1 Oktober akan ditanam padi gadu di sekitar waduk besar seperti Kedungombo, Gajah Mungkur, Malahayu, Cacaban, dan waduk Wadaslintang. Kekeringan di sejumlah daerah di Jateng tidak berpengaruh terhadap produksi padi. (joko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS