Jangan Hukum Briptu Norman
Laporan : Redaksi
JAKARTA, (Tubas) – Apa yang dilakukan Briptu Norman dengan joget dan bernyanyi lips sync lagu India di Youtube bukanlah sebuah pelanggaran terhadap kode etik. Sisi manusiawi Norman yang terlihat saat berjoget, sebaiknya tidak diganjar dengan hukuman oleh atasan.
“Jangan dihukum, karena orang butuh refreshing dan tidak ada yang salah dengan hal itu,” ujar Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (PuKAT) UGM, Zainal Arifin Muchtar, di Jakarta Selasa (5/4/2011).
Menurut Zainal, tindakan Norman tersebut memperlihatkan sisi manusia dari seorang prajurit kepolisian. Zainal melanjutkan, masih banyak tindakan yang lebih hina yang dilakukan polisi yang lain daripada sekedar bernyanyi dan berjoget.
“Jangan yang kecil yang dijewer dan yang besar tidak dijewer. Masih banyak begundal-begundal nakal yang lebih butuh dijewer ketimbang prajurit ini,” kata Zainal yang banyak komentar di Twitter tentang Norman ini.
Pada kasus Norman, Zainal menjelaskan, tidak ada hal yang keliru yang dilakukannya. Zainal meminta kepada atasan prajurit berpangkat Briptu tersebut untuk tidak menghukum anak buahnya dan menyarankan untuk lebih fokus pada polisi-polisi yang nakal.
“Polisi jangan hanya tajam ke bawah seperti pisau dapur dan tumpul pada bagian atasnya. Jauh lebih tepat dipersoalkan untuk perilaku aparat yang tidak taat hukum,” jelasnya.
Diketahui dalam video Youtube tampak Briptu Norman dengan terampil mengikuti dendang lagu India. Lagu pilihannya Chaiyya, Chaiyya yang dinyanyikan Shahrukh Khan di film Dil Se tahun 1998. Video kemungkinan direkam dengan ponsel dengan suasana sebuah pos jaga.
Aksi diawali dengan sang Brimob menghisap sebatang rokok, dilanjutkan dengan gerakan tangan, kepala, badan, dan kemudian, “Chaiyya-chaiyya..” Mulailah sang anggota Brimob menyanyi.
Polisi berpangkat Briptu ini rupanya hapal betul lirik ‘Chaiyya, Chaiyya’. Meski hanya bibirnya yang bergerak, lip sync-nya sangat pas dan sempurna. ***