Isu PHK di Industri TPT Masih Terus Marak, Ini Penyebabnya…….

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo mengatakan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) subsektor tekstil bulan ini mengalami kontraksi cukup dalam.

Dari rata-rata nilai IKI sebesar 49 pada bulan lalu, IKI sektor tekstil turun menjadi 47 pada bulan ini. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya pesanan ke industri sebagai imbas maraknya impor pakaian jadi.

“Memang yang dalam pada pembentuk IKI di tekstil itu pesanan baru. Karena pesanan baru di tekstil itu yang pesan sektor pakaian jadi. Jadi kalau pakaian jadi impornya banyak, impor ilegalnya banyak, nggak pesan dong dari industri tekstil sebagai bahan baku. Itu yang kita lihat bulan ini,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenperin di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Menurutnya, isu PHK yang melanda sektor tekstil juga tak lepas dari faktor turunnya angka pesanan terhadap industri ini. Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) menyebut 500 buruh terancam PHK bulan depan. Namun, Kris mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan.

“Keluhan teman-teman kan soal order, kita lihat, ini warning juga buat kita. Kita akan dalami seperti apa. (Soal PHK 500 buruh) belum ada laporan,” jelasnya.

Kris menyatakan komitmen Kemenperin mengamankan industri tekstil dalam negeri lewat berbagai regulasi. Barang-barang impor yang masuk bakal disaring secara ketat sesuai aturan, dengan harapan menstimulasi sektor tekstil hingga menekan angka PHK.

“Langkah pengamanan industri kita lakukan. Sebenarnya minggu-minggu ini kita lakukan kembali bea masuk tindakan pengamanan sama bea masuk anti dumping dan aksesoris-aksesorisnya. Ketika kita bicara dua tadi, pakaian jadi sama aksesoris kan produk jadi, produk hilir,” sebut dia.

“Ketika kenakan anti dumping sama tindakan pengaman pada produk yang akan masuk, harapannya industri sektor pakaian jadi itu tumbuh, sehingga dia akan narik juga ke industri hulunya. Harapannya dengan itu kita bisa meminimalisir isu-isu PHK itu,” sambung Kris.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat ada ratusan buruh dibayangi ancaman PHK. Presiden KSPN Ristadi menyatakan, Berdasarkan data terbaru, terdapat 750-an pekerja di empat perusahaan yang terkena PHK. Tak hanya itu, 500 buruh juga terancam PHK pada Agustus mendatang.

“Ada 4 perusahaan KSPN melakukan PHK sekitar 750-an pekerja dan rencana Agustus 1 perusahaan terkonfirmasi PHK 500-an pekerja,” katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (26/7/2024).(sabar)

CATEGORIES
TAGS