Integritas, Kecerdasan dan Energi

Loading

Oleh: Bahar

Ilustrasi

Ilustrasi

WARREN Buffet seorang pengusaha sukses di dunia pernah berkata: “Somebody once said that in looking for people to hire, you look for three qualities : Integrity, intelligence, and energy. And if you don’t have the first, the other two will kill you”. Maksudnya: mempekerjakan seseorang harus yang mempunyai 3 kualitas yakni : integritas, kecerdasan dan energi. Apabila anda tidak mempunyai yang pertama maka dua yang lain akan membunuh usaha anda.

Integritas, kecerdasan dan energi harus terus menerus dijiwai dan dihidupkan dalam praktik kerja sehari-hari demi membangun usaha kita untuk masa depan. Integritas (integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung.

Menurut Ciputra, founding father Ciputra Group dan Entrepreneur dalam tulisannya berjudul Sukses Berkelanjutan dengan IPE-Jawa Pos 3 September 2012, integritas adalah sesuatu yang kekal dalam diri manusia, berkaitan dengan hubungan setiap pribadi dengan Tuhan yang mendorongnya untuk setia, jujur dan walk the talk.

Yakni bagaimana nilai-nilai spiritual setiap pribadi bersinar di dalam hidup kerja sehari-hari dan menuntun pada prestasi berkelanjutan. Sebagai contoh kejujuran. Terbukti bahwa tanpa kejujuran tidak ada perusahaan yang dapat bertahan. Bahkan perusahaan sukses sekalipun bisa rontok tiba-tiba ketika nilai-nilai kejujuran tidak dapat dipegang teguh.

Contoh lain adalah komitmen untuk melakukan apa yang sudah kita katakan atau walk the talk. Kata lain komitmen adalah kesanggupan yang harus ditunaikan. Itulah integritas yang harus selalu kita pelihara. Jadi, integritas menggambarkan relasi setiap pribadi dengan Tuhan dan mendorong manusia bersikap setia, jujur dan walk the talk.

Sedangkan yang dimaksud kecerdasan adalah kemampuan seseorang melakukan pemahaman, perencanaan dan pemecahan masalah dengan berpikir kritis, menganalisa dengan tepat, komunikatif karena mau belajar hingga memiliki keahlian. Kecerdasan adalah hasil kerja otak. Tubuh kita yang di dalamnya terdapat otak, sangat penting untuk mewadahi segala upaya kita meraih keunggulan.

Tanpa tubuh yang sehat, kita tidak mungkin berprestasi. Tanpa kecerdasan para jajaran manajemen dan karyawan, perusahaan tidak mungkin menjadi market leader. Sebuah perusahaan hanya dapat memiliki operasi yang sehat apabila para pengelolanya memiliki kecakapan/kecerdasan memecahkan masalah yang terjadi setiap hari. Kecakapan adalah salah satu syarat meraih keberhasilan dari hari ke hari. Berarti, kepintaran/kecerdasan adalah kemampuan untuk melakukan analisis, berpikir kritis dan memiliki keahlian.

Energi adalah kekuatan jasmani dan semangat kerja. Semangat kerja ini mempunyai dua jurusan yakni: personal dan sosial. Semangat personal adalah semangat manusia untuk mengelola diri dan menginovasi diri sehingga selalu mempu menciptakan peluang baru untuk dirinya sendiri. Sedangkan semangat sosial adalah semangat manusia untuk mengelola relasi secara unggul sehingga terjadi hubungan harmonis baik dengan atasan, sesama rekan kerja, bawahan, mitra pelanggan, pemasok, lingkungan maupun dengan pemerintah.

Membangun Integritas

Disebutkan dibagian 1 bahwa integritas adalah sesuatu yang kekal dalam diri kita, berkaitan dengan hubungan kita dengan Tuhan yang mendorong kita untuk setia, jujur atau walk the talk. Yakni bagaimana nilai-nilai spiritual kita bersinar di dalam hidup kerja sehari-hari dan menuntun kita.

Membangun integritas dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah:

Jika pekerjaan kita adalah pedagang, seharusnya kita tidak asal jual beli saja, tetapi seyogyanya : tidak hanya mencari untung gila-gilaan, membohongi kualitas barang mengurangi timbangan dan ukuran melainkan melayani pembeli dengan ramah, memperhatikan kebersihan lingkungan, tidak menaikan harga semau maunya dan lain sebagainya.

Jika kita seorang guru/dosen/instruktur, tentu tidak sekedar mengajar, tetapi seharusnya mengajar dengan baik sehingga para murid/peserta dapat dengan mudah menangkap apa yang diajarkan dan dengan senang hati; memberi nilai yang obyektif, menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, sabar dan adil, tidak menjual/membocorkan soal ujian dan lain sebagainya.

Apabila kita sorang dokter tentu tidak sekedar praktek untuk mencari uang. Tetapi seharusnya kita mengobati secara teliti dan tepat dengan balas jasa yang wajar, ramah kepada para pasien, pelayan yang baik dan sebagainya.

Jika kita seorang pengambil keputusan (decision maker) maka keputusan yang diambil seharusnya dengan memohon tuntunan Tuhan, sehingga keputusan dapat tepat adil dan bijaksana.

Semoga kita dapat menjadi manusia yang memiliki integritas, kecerdasan dan energi, agar dapat membangun bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera. Amin. ***

CATEGORIES
TAGS