Industri Galangan Kapal Butuh Perhatian
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pelaku usaha minta pemerintah memperhatikan industri galangan kapal. Alasannya, menurut Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Eddy K Logam fokus pemerintah di sektor pengembangan industri maritim menjadi kesempatan baik bagi kalangan industri kapal di Indonesia untuk mengembangkan usahanya.
Selama ini industri galangan kapal di Indonesia tidak berkembang karena beban pajak, kurangnya insentif dan suku bunga bank yang tinggi. Padahal industri kapal memberikan efek besar yang mendorong perekonomian.
Menurut Eddy pemerintah belum melihat potensi logistik melalui perjalanan laut antarpulau. Padahal, sektor ini merupakan sektor padat karya dan padat teknologi sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang besar. “Satu perusahaan galangan kapal bisa mempekerjakan sedikitnya 3.000 atau paling besar 7.000 pekerja,” katanya.
Masalah lain, tambah dia, sektor ini dibebani pajak dan bunga bank yang tinggi. Hal itu membuat harga kapal yang diproduksi di dalam negeri masih lebih mahal dibanding harga kapal impor. “Pengusaha kita lebih senang beli kapal impor dibanding kapal buatan dalam negeri,” ujarnya.
Pertumbuhan industri maritim nasional masih berada pada pertumbuhan 6,3% persen. Akhir tahun ini pertumbuhan tersebut naik menjadi 6,4% dengan jumlah armada mencapai 13 ribu kapal. Dari total jumlah kapal tersebut, kapal buatan dalam negeri hanya sekitar 10% yang diproduksi oleh sekitar 150 perusahaan galangan kapal. (sis)