Industri Berbasis Agro Merupakan Peluang Besar Bagi Pelaku Agribisnis

Loading

TINJAU PAMERAN - Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Dirjen Industri Kecil Menengah Euis Saedah dan Ketua Panitia Agrinex 10th Rifda Ammarina meninjau pameran Agrinex 10th di Assembly Hall Jakarta Convention Center, 01 April 2016. (ist/tubasmedia.com)

TINJAU PAMERAN – Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Dirjen Industri Kecil Menengah Euis Saedah dan Ketua Panitia Agrinex 10th Rifda Ammarina meninjau pameran Agrinex 10th di Assembly Hall Jakarta Convention Center, 01 April 2016. (ist/tubasmedia.com)

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian mendorong industri nasional mengembangkan hilirisasi produk pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Di samping itu, melalui hilirisasi, para pelaku agribisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Dalam Kebijakan Industri Nasional, pengembangan industri hulu agro dan industri berbasis agro merupakan peluang besar bagi pelaku agribisnis untuk mengembangkan usaha ke depannya,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin ketika mengunjungi Agrinex Expo ke 10 di Jakarta, Jumat pekan silam.

Bahkan, diharapkan juga ke depannya, hilirisasi produk pertanian dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Untuk itu, melalui Agrinex Expo ini, saya mengharapkan terjadi peluang-peluang bisnis yang menjadi jembatan sinergi antara industri pengolahan dengan sektor pertanian sebagai penyedian bahan baku,” tegas Menperin.

Hal tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahap pertama (2015-2019), yaitu meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro. Selanjutnya diikuti dengan upaya pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di bidang industri serta meningkatkan penguasaan teknologi.

Menurut Menperin, industri hulu agro yang perlu dikembangkan pada tahap pertama RPJPN, antara lain industri oleofood atau produk turunan yang berasal dari minyak nabati, industri oleokimia yang bisa diproses lebih jauh menjadi alternatif sumber energi, serta industri kemurgi yaitu industri yang menerapan ilmu kimia pada pengusahaan lahan pertanian untuk menghasilkan produk yang bukan bahan makanan, misalnya kacang kedelai untuk pembuatan plastik.

“Saat ini peluang yang sedang berkembang bagi para pelaku agribisnis adalah munculnya teknologi baru dalam industri kemurgi yang dapat merubah paradigma berusaha,” ujarnya.

Ia menjelaskan, belakangan ini telah ditemukan teknologi baru yang memanfaatkan tanaman tembakau untuk membuat serat tekstil dan zat pewarna alami. Hal ini bila diterapkan akan menggeser paradigma industri tekstil dan pertanian tembakau ke arah industri yang aman dan ramah lingkungan atau biasa disebut industri hijau.

Sedangkan, untuk industri pangan sebagai sektor andalan dalam negeri, Kemenperin mendorong pengembangannya, antara lain melalui industri pengolahan ikan, industri pengolahan susu, industri bahan penyegar, industri pengolahan minyak nabati, industri pengolahan buah-buahan dan sayuran, serta industri gula berbasis tebu. (sabar)

CATEGORIES
TAGS