Indonesia Membantu Pengembangan IKM di Republik Seychelles

Loading

ukm-mebelok

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk menindaklanjuti kerja sama antara Indonesia dan negara-negara yang tergabung dalam Forum IKM untuk Negara-negara Afrika dan ASEAN (Forum Of SMEs Africa ASEAN/FORSEAA).

Dirjen IKM Euis Saedah pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/5/2015), mengatakan, inisiasi tindak lanjut dari kerja sama itu diawali dengan Breakfast Meeting, 25 Maret 2015 di Jakarta. Pada saat itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Dirjen IKM Euis Saedah menjamu para tamu, antara lain, Duta Besar Zimbabwe, Duta Besar Afrika Selatan, Duta Besar Sudan, Duta Besar Nigeria, dan Perwakilan Khusus Republik Seychelles.

Perwakilan Khusus Republik Seychelles, Nico Barito, menyampaikan keinginan presidennya kepada Menteri Perindustrian dan Dirjen IKM untuk mempererat kerja sama di sektor IKM, khususnya pengembangan wirausaha muda IKM di Republik Seychelles. Nico meminta kesediaan Dirjen IKM untuk membantu dalam hal pelatihan dan pendampingan IKM di Seychelles.

Menindaklanjuti proposal dari Republik Seychelles tersebut, Dirjen IKM beserta Sesditjen IKM, Busharmaidi, dan Direktur IKM Wilayah III, Endang Suwartini, memenuhi undangan Presiden Republik Seychelles, James Michel, untuk melakukan kunjungan kerja pada 24 – 30 April 2015. Pada kunjungan tersebut, selain bertemu dengan James Michel, Dirjen IKM memberikan kuliah singkat kepada pemuda-pemudi Seychelles yang tergabung dalam JJ Spirit Foundation.

“Presiden Michel, yang juga Pembina JJ Spirit Foundation, sangat mendukung terwujudnya kerja sama sektor IKM antara Indonesia dan Seychelles, khususnya yang melibatkan generasi muda Seychelles,” kata Euis Saedah, dalam siaran pers Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenperin, Hartono, yang diterima tubasmedia.com, Selasa petang.

Selanjutnya, kerja sama antara Indonesia dan Republik Seychelles dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara Ditjen IKM Kemenperin dengan JJ Spirit Foundation yang ditandatangani oleh Dirjen IKM Euis Saedah dan Lise Bastienne selaku Chairperson JJ Spirit Foundation.

“Kerja sama tersebut mencakup pertukaran informasi antarkedua pihak di sektor kerajinan, fesyen, tekstil, industri berbasis agro, dan industri olahan ikan, bimbingan teknis dan penguatan kapasitas SDM, pertukaran pemuda antara Indonesia dan Seychelles pada sektor industri, penyediaan pasokan mesin dan peralatan dari Indonesia ke Seychelles, serta meningkatkan kerja sama business to business (B to B) bagi IKM antarkedua negara,” papar Euis.

Melalui kerja sama tersebut, diharapkan membuka peluang bagi Indonesia untuk menembus pasar Afrika dan Eropa melalui Seychelles. “Diperoleh informasi bahwa hotel-hotel berbintang di Seychelles sudah menggunakan furnitur berasal dari Indonesia,” ujar Euis.

Kerja sama industri Indonesia dengan anggota negara FORSEAA juga dijajaki dengan negara Afrika lain, yaitu Zimbabwe. Pada 1 April 2015, Dirjen IKM bersama Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia, Alice Mageza, melakukan kunjungan ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor, Jawa Barat. “Zimbabwe memiliki minat yang besar dalam kerja sama teknologi pangan,” kata Euis.

Kepada Kepala Balai Besar Industri Agro, Rochmi Widjajanti, Dubes Zimbabwe menyatakan, negaranya dapat memanfaatkan potensi kemampuan BBIA untuk mengembangkan IKM pangan dan teknologinya.

“Teknologi industri agro yang dibuat oleh BBIA diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan komoditas IKM berbasis pertanian di Zimbabwe. Dengan melatih IKM di Zimbabwe, dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor mesin dan peralatan yang sudah unggul dalam hal teknologi dibandingkan dengan Zimbabwe,” kata Euis. (ender)

TAGS