Indonesia Butuh Mesin Tekstil Lebih Banyak

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan, tahun depan Indonesia membutuhkan lebih banyak mesin teksil. Pertumbuhan pemakaian mesin tekstil berkisar 5 persen per tahun. “Setiap tahun bertambah 60 industri tekstil baru di seluruh Indonesia,” ujarnya saat dihubungi, pekan lalu.

Namun demikian, jumlah itu masih jauh dari pertumbuhan ideal 100 industri per tahun. Investasi masih terhambat infrastruktur yang belum memadai. “Saat ini total ada 2.930 industri tekstil di Indonesia. Kami mengharapkan, pada 2014, bisa menjadi 3.000 industri,” katanya.

Di Jabar, pertumbuhan industri tekstil merosot dibandingkan sepanjang 2012. Pertumbuhan industri tekstil tahun ini sekitar 4,5 persen sedangkan tahun lalu sebesar 7 persen. “Harapannya industri tekstil Jabar terus bertumbuh,” ujarnya.

Sampai saat ini, pembukaan industri tekstil baru di Jabar difokuskan di Subang dan Majalengka. Sementara Asosiasi manufaktur mesin teksil Italia (ACIMIT) optimistis ekspor mesin tekstil Italia ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Tahun ini, nilai ekspor mesin tekstil dari Italia ke Indonesia sekitar 38 juta euro,” ujar Vice Presiden ACIMIT, Raffaella Carabelli, dalam lokakarya “Latest Innovation of Italian Textile Technology to Produce High Quality and Sustainable Product” di Trans Hotel, Bandung.

Nilai itu persis seperti nilai ekspor barang yang sama sepanjang tahun lalu. Pada 2010 dan 2011, nilai ekspor mesin tekstil Italia ke Indonesia masing-masing 23 juta euro dan 29 juta euro.

Ia menyebutkan, Indonesia adalah pasar penting untuk mesin tekstil Italia. Saat ini, Indonesia di urutan ke-8 sebagai negara terbanyak mengimpor mesin tekstil asal Negeri Pizza itu. Empat tahun terakhir, ekspor mesin teksil dari Italia ke Tanah Air naik 30 persen.

Impor mesin tekstil Indonesia dari Italia mayoritas berupa mesin pemintal 40 persen, mesin finishing 28-30 persen, dan mesin aksesori 23 persen.

Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik pada 2012, Indonesia mengimpor mesin tekstil dari Italia senilai 37 juta dolar AS. Nilai itu meningkat dua kali lipat dibanding nilai impor Indonesia untuk barang yang sama pada 2010. (red/anthon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS