Geoinformasi dan Pasar Bebas Asean

Loading

Oleh: Efendy Tambunan

Efendy Tambunan

Efendy Tambunan

INDONESIA merupakan negara kepulauan yang diberkahi potensi sumber daya alam yang sangat besar dan dikelilingi jalur gempa paling aktif di dunia yaitu Cincin Api Pasifik. Namun hingga sekarang Indonesia belum mempunyai data akurat berbasis geoinformasi untuk pemetaan potensi SDA, keragaman dan kekayaan budaya dan mitigasi bencana alam.

Masalah yang mengemuka akhir-akhir ini adalah kekayaan budaya dan potensi sumber daya alam tidak terkelola dengan baik sehingga manfaatnya tidak maksimal. Demikian juga mitigasi bencana alam untuk mengurangi korban jiwa dan harta tidak sesuai harapan karena pihak otoritas tidak punya kajian risiko bencana berdasarkan pada karakteristik fisik dan kondisi wilayahnya. Masalah kerusakan lingkungan juga menjadi perbincangan hangat di berbagai media.

Bencana alam datang silih berganti, kerusakan lingkungan semakin marak dan jumlah orang miskin tidak pernah berkurang. Hingga saat ini, tidak ada upaya komprehensif untuk mengurangi ketiga faktor ini. Padahal bencana alam, kerusakan lingkungan dan kemiskinan berkorelasi positif. Upaya penurunan angka kemiskinan berjalan di tempat, identifikasi potensi bencana alam dan mitigasi bencana terkendala akibat lemahnya sistem geoinformasi dan sistem peringatan dini (early warning system).

Masalah yang tidak kalah peliknya adalah penerimaan pajak di triwulan pertama 2013 drop sekali. Penerimaan pajak tidak sesuai target sehingga Dirjen Pajak berupaya menggali potensi perpajakan di Indonesia. Menurut Dirjen Pajak, petugas pajak sangat kesulitan mengaudit perusahaan tambang dan perkebunan di daerah terpencil. Kendala geografis ini diatasi dengan pemanfaatan citra satelit untuk mengaudit perusahaan tersebut.

Dengan citra satelit, petugas pajak akan lebih mudah melakukan audit terhadap perusahaan perkebunan, pertambangan, kehutanan dan bangunan. Untuk merealisasi rencana ini, Dirjen Pajak akan melakukan kerjasama dengan LAPAN. Mengingat luasnya cakupan yang disasar, muncul pertanyaan, apakah LAPAN mampu menyediakan citra satelit sesuai kebutuhan Dirjen Pajak?

Geoinformasi

Untuk menyambut Pasar Bebas ASEAN (PTA) 2015, kualitas hasil pertanian dan SDM industri jasa masih rendah. Mengingat Pasar Bebas ASEAN sudah di depan mata, kualitas SDM dan komoditas pertanian harus dipacu. Selanjutnya, supaya perencanaan dan pemetaan SDM dan SDA yang terbentang dari Sabang sampai Merauke lebih akurat dan tepat sasaran, dibutuhkan bantuan geoinformasi.

Rekayasa geoinformasi bertujuan untuk membangun basis data tematik menggunakan citra satelit open sorce berbasis geospasial. Geoinformasi menawarkan data spasial dan atribut yang tematik, akurat dan integratif dan dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi kekayaan budaya, informasi potensi sumber daya alam, mitigasi bencana alam dan monitoring lingkungan. Informasi ini bermanfaat untuk pengambil kebijakan publik, korporasi dan masyarakat luas.

Berdasarkan searching melalui internet, hanya sedikit pemerintah daerah yang mempublikasikan geoinformasi kepada publik. Data geoinformasi yang tersaji hanya bersifat umum dan tidak bisa mempresentasikan potensi sumber daya daerah. Banyak daerah yang rawan bencana alam seperti gempa, longsor dan banjir sama sekali tidak punya data geoinformasi untuk keperluan sistem peringatan dini, lokasi aman dan mitigasi bencana alam.

Kemakmuran Hijau

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dibutuhkan strategi pembangunan nasional yang tidak hanya bertumpu pada pro growth, pro job, pro poor tetapi juga pro environment. Mengejar pertumbuhan ekonomi demi penciptaan lapangan kerja dan pemberantasan kemiskinan tanpa memperhatikan dampak lingkungan akan kontraproduktif. Untuk itu dibutuhkan usaha bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Karena sektor perkebunan, pertambangan, pertanian, pariwisata dan industri kreatif merupakan sektor yang paling banyak menciptakan lapangan kerja di Indonesia, maka sektor tersebut harus dikelola secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Geoinformasi dapat dimanfaatkan untuk memetakan SDA dan memonitoring kegiatan tersebut supaya dapat berjalan optimal. ***

(Dosen Teknik Sipil UKI dan Direktur Toba Borneo Institute)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS