Dubes RI untuk Singapura: Mengurus Izin Investasi di Indonesia Sangat Berbelit-belit

Loading

SINGAPURA, (tubasmedia.com) – Duta Besar  (Dubes) Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo sangat menyayangkan mutu pelayanan perizinan berinvestasi di Indonesia yang masih sangat berbelit-belit akibatnya investasi dari negara tetangga banyak yang tertunda masuk ke Indonesia.

Demikian wartawan tubasmedia.com, Sabar Hutasoit melaporkan dari Singapura, Selasa 28 Maret 2023.

Suryopratomo selanjutnya mengatakan seandainya proses pengurusan izin berinvestasi di Indonesia dipermudah, nilai investasi asing khususnya dari Singapura akan semakin deras mengalir ke Indonesia.

Dipersulit saja pengurusan izin berinvestasi di Indonesia, lanjut Dubes, arus inestasi dari Singapura ke Indonesia tetap jalan. Terbukti pada periode 2022, nilai imvestasi Singapura ke Indonesia mencapai angka US$ 13,3 miliar, sebuah angka yang cukup besar dan merupakan nilai tertinggi.

‘’Dipersulit saja investor Singapura masih tetap mau berinvestasi di Indonesia, apalagi dipermudah, akan semakin membanjir,’ kata Suryopratomo.

Dalam pertemuan di ruang kerjanya, Dubes Singapura itu selanjutnya menyatakan heran dan bingung kenapa para pejabat pemerintah di Indonesia yang bertanggungjawab tentang perizinan investasi masih tetap seperti gaya lama mempersulit investor.

’Koq gak berubah ya, saya yang ditugasi presiden menjaring investor dan meningkatkan perdagangan Singapura-Indonesia merasa tidak enak kepada pengusaha di negeri singa ini, sebab setelah saya bujuk, ehh..sampai di Indonesia pengurusannya dipersulit,’’ keluh Suryopratomo.

Dia beri contoh ada investor asing dari Amerika Serikat yang sudah menyatakan kesediaannya berinvestasi di Batam membangun Digital Park Nongsa dengan nilai investasi US$ 2 miliar.

Namun investasi itu tidak terealisasi sepenuhnya karena sulitnya mengurus perizinan berinvestasi di Batam sehingga rencana inves US$ 2 miliar ditinjau menjadi hanya US$ 1 miliar karena izin tak kunjung terbit.

‘’Kalau sudah begini yang rugi kan kita sendiri, yang harusnya 2 miliar dolar AS menjadi hanya 1 miliar dolar AS, yang 1 miliar dolar AS lainnya dipindahkan ke negara lain,’’ jelas Dubes.

Di bagian lain keterangannya, Suryopratomo mengatakan kalau Indonesia itu merupakan negara yang sangat dicintai dunia usaha dan negara yang dianggap layak jadi tempat berinvestasi.

Pasalnya, di Indonesia sumber daya alamnya cukup melimpah, demikian juga tenaga kerja berusia muda  cukup tersedia ditambah lagi dengan pasar yang cukup luas dengan penduduk 270 juta jiwa.

‘’Indonesia bagi mereka merupakan negara yang paling menjanjikan untuk berinvestasi,’’ katanya menambahkan yang jadi masalah, urusan perizinan yang bertele-tele.

Serius

Disebutkan bahwa Singapura teramat serius untuk membangun Batam, Bintan dan Karimun. Saat ini nilai investasi Amerika Serikat yang tertanam di Singapura sebesar US$ 351 miliar. Angka ini dinilai sangat besar dibanding luas Singapura sehingga lahan untuk menampung investasi tersebut Singapura terasa kewalahan dan diharapkan investasi itu akan meluber ke Indonesia.

‘’Harapannya investasi itu meluber ke Batam, Bintan dan Karimun. Tapi kembali ke itu tadi, pengurusan perizinan berinvestasi masih banyak hambatan dan ini yang perlu diperbaiki. Selain itu saya sudah jelaskan juga total investasi keseluruhan saat ini di Singapura US$ 4 triliun, sepuluh persennya saja meluber ke Indonesia, sudah US$ 400 miliar masuk ke Indonesia. Angka yang cukup besar toch ?,’’ jelas Dubes mengakhiri pertemuan. *

 

 

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS