Dr Mulyadi: Jangan Pertentangkan Pancasila dengan Islam

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

DEPOK, (Tubas) – Belajar dari sejarah sejak tumbuhnya kesadaran kebangsaan hingga memasuki era perjuangan kemerdekaan seharusnya segenap bangsa Indonesia sadar bahwa hanya dengan mengutamakan kehendak bersama demi satu tujuan bersama pula, bangsa ini berhasil mewujudkan cita-citanya, yaitu merdeka, lepas dari belenggu kekuasaan penjajahan.

Hal itu disarankan Tatang selaku Ketua Kajian Independen Maklumat Bandung pada acara diskusi kebangsaan oleh Kajian Independen Maklumat Bandung, di Sekar Peni Jl Siliwangi Depok beberapa waktu lalu.

“Rasa kebangsaan adalah jiwa atau semangat kebangsaan yang bersumber pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Ini seharusnya dicerminkan dari sikap dan perilaku setiap warga negara sebagai bangsa Indonesia yang senantiasa mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, salah satu nara sumber Dr Mulyadi, SIp yang juga dosen Ilmu Politik dan Ilmu Sosial UI pada kesempatan diskusi, mengatakan jangan mempertentangkan Pancasila dengan Islam. Karena Pancasila adalah dasar negara dan landasan ideologi bangsa, sementara Islam adalah untuk syariat hidup sebagai manusia. “Untuk itu saya minta jangan dipertentangkan Pancasila dengan Islam,” ujar Mulyadi.

Mulyadi ketika ditanya tentang fungsi kelembagaan mahasiswa mengatakan, mahasiswa adalah untuk fungsi artikulasi kepentingan, untuk menyerap aspirasi masyarakat dan untuk mendengar aspirasi/cita-cita dari orang tuanya untuk memiliki motifasi belajar yang tinggi. Acara diskusi kebangsaan itu dihadiri 100 peserta yang terdiri dari Ormas, 29 perwakila Badan Eksekutif Mahasiswa dan 29 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). (dennie)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS