Dilarang Keras Anak Umur 14 Tahun ke Bawah Megang HP, Berbahaya

Loading

JEMBER, (tubasmedia.com)Game online PUBG mengakibatkan lima anak dan remaja di Jember harus menjalani perawatan jiwa di RS dr Soebandi. Kelima pasien itu mengalami perubahan sikap dan perilaku.

Mereka menjadi pribadi yang cenderung kasar dan mudah marah. Menurut psikiater RS dr Soebandi, dokter Justina Evy, dalam beberapa minggu terakhir, ada lima anak dan remaja yang menjalani perawatan intensif terkait kejiwaan. Gangguan perilaku yang mereka derita diyakini akibat game online Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).

“Mereka itu kecanduan game PUBG. Mereka anak-anak dan remaja usia sekolah yang mengalami gangguan perilaku. Trennya usia 14 tahun ke bawah, siswa SD, yang harusnya tidak memegang HP Android,” kata Evy, Senin (1/4/2019)

Menurutnya, mayoritas penggemar game PUBG mengalami gangguan perilaku. “Jadi seakan-akan mereka itu ingin menjadi tokoh dalam game, hingga tidak jarang sering melakukan kekerasan terhadap orang lain, seperti adik, kakak, dan anggota keluarga yang lain,” imbuh Evy.

Bahkan ada korban PUBG yang sampai menjalani rawat inap karena gangguan jiwanya berat. Evy khawatir, jika dibiarkan, hal itu akan memberikan dampak semakin buruk pada si pasien.

“Bahkan tidak tertutup kemungkinan, penggemar game PUBG ini akan melakukan tindakan kriminal. Jadi jangan sampai ada anak umur 14 tahun ke bawah memegang HP,” pungkasnya. (red)

CATEGORIES
TAGS